Aksi Heroik Bidan Desa Situhiang di Pagelaran Bantu Tandu Ibu yang Akan Melahirkan
             
            
             CIANJUR, iNewsCianjur.id – Dua bidan di Desa Situhiang, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, menunjukkan dedikasi luar biasa dalam menjalankan tugas kemanusiaan.
Dengan penuh keberanian menandu seorang ibu hamil berisiko tinggi sejauh 1,5 kilometer menuruni jalan rusak akibat pergerakan tanah agar untuk segera mendapat pertolongan medis. Aksi heroik itu viral di media sosial dan menuai pujian luas dari masyarakat.
Peristiwa terjadi pada Sabtu (25/10/2025) pagi. Habibah dan Neis Nur Azizah, dua bidan desa setempat, menerima laporan dari warga tentang seorang ibu hamil bernama Masropah (25) yang mengalami pendarahan hebat di rumahnya. Setelah melakukan pemeriksaan cepat, keduanya memastikan pasien harus segera dirujuk ke Puskesmas Pagelaran.
Namun perjalanan menuju ambulans tak semudah dibayangkan. Jalan menuju rumah Masropah tak bisa dilalui kendaraan apa pun karena rusak berat, licin, dan retak akibat pergerakan tanah serta longsor.
“Ambulans tidak bisa naik ke lokasi karena jalan licin dan berisiko tergelincir. Akhirnya kami bersama warga sepakat menandu pasien menuju titik aman,” kata Habibah, Rabu (29/10/2025).
Dengan tandu sederhana, warga dan dua bidan itu bahu-membahu menurunkan Masropah sejauh 1,5 kilometer. Perjalanan penuh perjuangan itu memakan waktu sekitar satu jam sebelum akhirnya mencapai titik di mana ambulans bisa menjemput pasien.
Sesampainya di ambulans, Masropah langsung dibawa ke Puskesmas Pagelaran. Menurut Kepala Puskesmas Pagelaran, Zeni Bagja Nugraha, pasien termasuk kategori ibu hamil risiko tinggi (resti) dan memang rutin menjalani pemeriksaan kesehatan.
“Kondisi jalan ke sana biasanya bisa dilalui mobil, tapi beberapa minggu terakhir tertutup longsor. Jadi evakuasi hanya bisa dilakukan manual,” ujar Zeni.
Berkat kesigapan dan kerja sama warga serta bidan, nyawa ibu dan bayi berhasil diselamatkan. Sekitar pukul 10.00 WIB, Masropah melahirkan bayi laki-laki dengan berat 3,9 kilogram dalam kondisi sehat.
“Kami sangat mengapresiasi tindakan bidan desa dan warga. Dedikasi mereka luar biasa,” tambah Zeni.
Aksi heroik dua tenaga kesehatan ini menjadi cermin kuatnya jiwa kemanusiaan di tengah keterbatasan infrastruktur pedesaan. Mereka tidak hanya melawan waktu, tetapi juga menghadapi medan berat demi menyelamatkan dua nyawa sekaligus.
Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya akses jalan layak dan sarana darurat di wilayah rawan bencana, agar setiap warga, khususnya ibu hamil, bisa mendapatkan layanan kesehatan tepat waktu.
Editor : Ayi Sopiandi