Bule Nikmati Nasi Liwet di Puncak Gunung Manangel, Terpesona oleh Pedasnya Sambal dan Ragam Lalapan

CIANJUR, iNewsCianjur.id -  Di tengah udara sejuk dan panorama hijau Gunung Manangel, Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur, pemandangan tak biasa menarik perhatian para pendaki akhir pekan lalu. 

Seorang wisatawan asal Eropa tampak duduk lesehan di atas tikar pandan, menyantap nasi liwet hangat lengkap dengan aneka lalapan dan sambal khas Sunda.

Bule yang diketahui bernama Alex, 32 tahun, asal Belanda itu, tampak begitu menikmati suasana makan bersama warga lokal. Dengan tangan tanpa sendok, ia mencicipi satu per satu lauk sederhana yang tersaji seperti, ikan asin, tempe goreng, tahu, dan ayam kampung bakar, lengkap dengan lalapan segar seperti kemangi, kol, timun, dan petai muda.

Nasi liwet menjadi menu utama hidangan bagi wisatawan bule di Farmstaymanangel.

Namun yang paling menarik, justru ketika Alex mencoba sambal dadak.
“Spicy… but delicious! Very fresh,” ujarnya sambil tertawa kecil, sesekali meneguk air mineral untuk menenangkan lidahnya yang kepedasan.

Momen sederhana itu sontak mengundang keakraban. Beberapa warga dan pendaki lain ikut tertawa dan menawarinya sambal terasi serta sambal tomat buatan ibu-ibu setempat. “Awalnya dia cuma mau foto-foto di puncak, tapi akhirnya malah makan bareng kami. Katanya nasi liwetnya enak banget, wangi dan gurih,” tutur Sandi, warga yang juga wisatawan lokal asal Cianjur.

Gunung Manangel sendiri kini mulai dilirik sebagai destinasi wisata alam baru di Cianjur. Selain panorama sunrise-nya yang memukau, suasana pedesaan yang masih asri menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

Momen wisatawan bule saat makan nasi liwet beralaskan daun pisang. Foto: IG farmstaymanangel.

Bagi Alex, pengalaman makan nasi liwet di gunung ini menjadi momen yang tak terlupakan selama perjalanannya di Indonesia. “This is real Indonesia. Not just the view, but the people, the food, and the happiness,” katanya dengan senyum lebar.

Usai makan, Alex bahkan membantu warga membereskan sisa makanan dan sampah, menunjukkan rasa hormatnya terhadap alam dan budaya lokal.
“Dia bilang, di negerinya jarang sekali bisa makan di tempat seindah ini. Katanya ini surga di atas gunung,” tambah Sandi.

Tradisi sederhana makan bersama di alam terbuka ini kini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisata Gunung Manangel. Tak hanya menawarkan keindahan alam, tapi juga kehangatan budaya dan cita rasa kuliner khas Sunda yang menggugah selera bahkan bagi lidah bule yang baru pertama kali mencoba sambal pedas di ketinggian.

Editor : Ayi Sopiandi