Tangis Ibu Tuti Pecah, Rumah Reyotnya Rata Tanah Dibangun Ulang oleh Gopar Hendra Gunawan

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Tangis haru tak terbendung dari wajah Tuti Nopita (43), warga Kampung Mekarbaru, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara.
Bertahun-tahun tinggal di rumah reyot yang nyaris roboh, kini ia bisa kembali bermimpi memiliki hunian layak setelah Anggota DPRD Kabupaten Cianjur, Gopar Hendra Gunawan, turun tangan membangun ulang rumahnya.
Sebelumnya, Tuti hanya bisa pasrah saat rumah kayu lapuk peninggalan orang tuanya tak lagi bisa ditempati. Ia bersama keluarga terpaksa menumpang di rumah saudaranya.
Namun, kepedihan itu berubah menjadi kelegaan ketika kabar pilunya sampai ke telinga Gopar.
“Begitu saya dengar cerita Bu Tuti, saya tidak bisa diam. Saya langsung cek memastikan rumahnya harus dibangun ulang,” tegas Gopar, Jumat (5/9/2025).
Rumah lama Tuti yang nyaris ambruk kini diganti dengan bangunan baru setara tipe 36. Gopar bahkan menanggung seluruh biaya pembangunan hingga hampir Rp60 juta.
“Saya ingin Ibu Tuti dan keluarga bisa tinggal dengan aman, nyaman, dan tidak waswas lagi setiap hujan turun,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar politisi, Gopar mengingatkan bahwa wakil rakyat seharusnya hadir dengan aksi nyata, bukan sekadar janji.
“Sungguh ironis, masih ada warga kita yang tinggal di rumah reyot, sementara pembangunan terus digembar-gemborkan. Inilah wujud nyata pengabdian,” ujarnya.
Tak hanya mengucapkan janji, Gopar bahkan ikut meletakkan batu pertama pembangunan rumah baru Tuti. Ia menegaskan, bantuan sosial seperti ini harus langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat kecil.
Kini, wajah Ayah Tuti, Adang (60) kembali berbinar, setelah rumah lapuknya itu dirobohkan untuk kembali dibangun rumah permanen.
“Alhamdulillah, saya tak menyangka rumah anak saya ini akan segera berdiri. Terima kasih Pak Gopar yang sudah peduli,” ucapnya lirih sambil menitikkan air mata bahagia.
Rumah baru itu bukan sekadar bangunan, melainkan simbol harapan baru bagi Tuti dan keluarganya untuk menjalani hidup dengan lebih tenang dan bermartabat.
Editor : Ayi Sopiandi