Motor Staf DPRD Raib di Pendopo, Aktivis Cianjur: Bagaimana Menjaga Keamanan Masyarakat

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Aksi pencurian sepeda motor di halaman Pendopo Bupati Cianjur, Senin (25/8/2025), memantik kemarahan publik. 

Aktivis Cianjur, Hendra Malik, menilai kasus ini bukan sekadar kehilangan kendaraan, melainkan tamparan keras bagi wibawa institusi pemerintah daerah.

Baca Juga

Maling Gasak SDN Gedeh 2, Ruang Belajar Porak-Poranda, Kerugian Capai Puluhan Juta

Nasib apes dialami Fiqri Supriyatna Jati Sukma, staf Humas DPRD Cianjur, yang motornya raib di parkiran pusat pemerintahan. Ironisnya, beredar kabar kamera pengawas (CCTV) di lokasi justru dalam kondisi mati.

"Jika jantung pemerintahan saja bisa kecolongan, bagaimana nasib keamanan masyarakat?" tegas Hendra Malik, Selasa (26/8/2025).

Menurutnya, Pendopo Cianjur adalah kawasan vital yang seharusnya menjadi titik paling aman dan terpantau. Namun kenyataannya, sebuah kasus kriminal sesederhana pencurian kendaraan bermotor justru terjadi tanpa pengawasan yang memadai.

Baca Juga

Terekam CCTV, Pelaku Curanmor di Cibinong Dibekuk Polisi dalam Waktu 3 Jam

"Lebih ironis lagi, jika benar CCTV mati. Itu bukan sekadar kelalaian, tapi bukti nyata bobroknya sistem pengamanan di pusat pemerintahan," ujarnya dengan nada geram.

Hendra menegaskan, kasus ini tidak boleh dipandang remeh. Hilangnya motor staf DPRD hanyalah puncak dari persoalan serius: gagalnya tata kelola keamanan fasilitas vital negara.

"Bagaimana bisa fasilitas sekelas Pendopo tidak dijaga dengan standar keamanan layak? Apakah keselamatan aset negara dan masyarakat hanya dianggap sepele?" katanya.

Baca Juga

Waspada Kejahatan C3, Polsek Cibinong Gencar Sosialisasi Siskamling ke Warga

Ia mendesak aparat kepolisian segera mengusut tuntas kasus tersebut, sekaligus meminta Bupati Cianjur dan Sekretaris Daerah turun tangan mengevaluasi total sistem pengamanan di Pendopo.

"Kejadian ini jangan sampai jadi preseden buruk, di mana kantor pemerintah justru menjadi tempat paling rawan kehilangan," pungkasnya.

Editor : Ayi Sopiandi