Heboh Bambu Ajaib di Cianjur! Diduga Keluarkan Air Bertuah, Warga Serbu hingga dari Luar Kota

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Sebuah fenomena aneh membuat geger warga Kampung Limbangan RT 05/06, Desa Cikaroya, Kecamatan Warungkondang, Cianjur.
Sebatang bambu pethuk tiba-tiba menjadi pusat perhatian setelah secara misterius mengeluarkan air yang disebut-sebut memiliki "khasiat bertuah".
Video penampakan bambu tersebut viral di media sosial dan mengundang banyak warga untuk datang langsung ke lokasi, bahkan dari luar kota.
Warga yang penasaran berdatangan silih berganti. Mereka rela menempuh perjalanan jauh demi mengambil tetesan air dari bambu yang dianggap sakral. Beberapa meyakini air tersebut bisa membawa keberkahan, kesembuhan, bahkan dianggap memiliki unsur spiritual. Tak heran jika lokasi tersebut dalam sekejap disulap menjadi semacam tempat keramat dadakan.
Ahmad Rusyana, Kepala Seksi Trantib Kecamatan Warungkondang, mengatakan fenomena bambu pethuk itu sudah muncul sejak lima hari lalu. Namun, karena menimbulkan kegaduhan serta dikait-kaitkan dengan hal mistis, akhirnya pihak kecamatan memutuskan untuk membongkar keberadaan bambu tersebut.
"Karena sudah dianggap mistis dan viral, akhirnya kami bongkar. Kami tidak ingin masyarakat terus terjebak dalam pemahaman yang salah," tegas Ahmad, Rabu (2/7/2025).
Menurut pengakuan pemiliknya, bambu pethuk tersebut hanyalah sebuah instalasi seni yang dibuat secara manual. Uniknya, air memang sengaja dialirkan dari dalam bambu untuk menciptakan efek visual seolah keluar secara alami. Karya itu dibuat bertepatan dengan peringatan Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1447 Hijriah.
"Pemilik ingin membuat semacam kolam mini dengan sumber air tersembunyi. Tekniknya, air dialirkan dari dalam bambu. Sayangnya, masyarakat menyalahartikan dan menganggapnya bertuah," jelas Ahmad.
Meski sudah diklarifikasi, isu air bertuah telanjur menyebar luas. Media sosial dipenuhi unggahan warga yang mengambil air dari bambu tersebut, memperkuat narasi mistis yang berkembang. Ahmad menyebut, sejumlah warga bahkan datang dari luar Cianjur, termasuk dari Sukabumi, hanya untuk mendapatkan air yang dipercaya membawa keberuntungan.
"Kami imbau masyarakat agar tidak mudah percaya dengan hal-hal seperti ini, apalagi yang disebarkan melalui media sosial tanpa dasar yang jelas," tutupnya.
Dengan dicabutnya bambu pethuk dan penutupan akses ke lokasi, pihak kecamatan berharap kehebohan ini segera mereda. Namun jejaknya di jagat maya masih menyisakan tanda tanya.
Editor : Ayi Sopiandi