Warga Mulyasari Keluhkan Jalan Desa Rusak Parah, Kades: Berharap Ada Bantuan

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Warga Kampung Pamungguan hingga Kampung Cibungur, Dusun Kembangsari, RT 03/RW 04, Desa Mulyasari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hidup dalam keprihatinan akibat kondisi jalan desa yang rusak parah dan tak kunjung diperbaiki.
Selama puluhan tahun, Jalan yang menjadi urat nadi perekonomian dan aktivitas sehari-hari warga ini bagai kubangan lumpur saat musim hujan tiba, dan berdebu tebal di musim kemarau.
Kondisi jalan yang menghubungkan dua kampung tersebut sangat memprihatinkan.
Selain permukaan yang tidak rata dan penuh batu licin, sebagian ruas jalan bahkan belum pernah tersentuh pembangunan sama sekali. Akibatnya, aksesibilitas warga menjadi sangat terbatas, terutama saat membawa hasil bumi atau melakukan aktivitas penting lainnya.
Endang Sutanto, seorang warga Kampung Cisalada RT 03/RW 01 Desa Mulyasari, mengungkapkan kekecewaannya terhadap kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki.
"Sudah puluhan tahun jalan ini seperti ini. Kami sangat berharap ada perhatian dari pemerintah daerah atau provinsi. Jalan ini sangat penting bagi kami," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telpon, Senin (19/5/2025) kemarin.
Lebih lanjut, Endang menjelaskan disaat hujan turun. Maka kondisinya sangat licin dan sama sekali sulit dilalui oleh kendaraan baik itu roda dua juga roda empat.
"Kalau hujan, jalan ini sangat licin dan berlumpur. Bukan hanya sulit dilewati, tapi juga sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan kecelakaan," imbuhnya.
Keluhan serupa juga dirasakan oleh warga lainnya. Mereka berharap pemerintah segera mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki infrastruktur jalan desa ini.
Kepala Desa Mulyasari, Kecamatan Agrabinta Ade Rustandi mengatakan, akses Jalan yang dimaksud memang belum tersentuh sama sekali. Namun pihaknya melalui musyawarah desa sudah dianggarkan.
"Kami pihak desa telah berupaya semampunya dengan cara swadaya untuk memperbaiki akses tersebut. Baik dengan cara menambal pakai batu, tapi karena terus dilalui mobil untuk mengangkut hasil bumi dan lainnya sehingga rusak dan rusak lagi," kata Kades Mulyasari, Ade Rustandi, saat duhubungi melalui sambungan telpon, Selasa (20/5/2025).
Sebelumnya lanjut Ade, Pemdes juga telah menganggarkan dari dana desa (DD) melalui program Jalan Usaha Tani (JUT) di APBDes. Namun ternyata ada perubahan kebijakan sehingga tahun 2025 ini tidak teranggarkan.
"Tentu kami juga berharap ada bantuan pemerintah baik dari APBN, APBD Provinsi, atau Kabupaten," harapnya.
Ade mengatakan, jika musim hujan akses jalan tersebut sama sekali tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, begitu juga roda dua.
Editor : Ayi Sopiandi