CIANJUR, iNewsCianjur.id - Kebun Raya Cibodas membuka kembali Rumah Kaca
Nepenthes, pada Kamis (19/12/2024) kemarin, ada lebih dari 80 jenis koleksi tanaman nepenthes yang ada di rumah kaca yang berukuran 12,5×7,5 meter tersebut.
Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Dr R Hendrian, mengatakan ini merupakan bagian kerjasama BRIN dengan PT Mitra Natura Raya sebagai mitra pengelola kebun raya termasuk Kebun Raya Cibodas.
"Rumah Kaca Nepenthes ini saya berharap ini tidak saja menjadi suatu display menarik bagi pengunjung siapapun siswa, mahasiswa, peneliti untuk menunjukan keanekeragaman," kata Hendrian.
Hendrian berharap BRIN dan MNR bisa mempertahankan idealisme konservasi tersebut. Salah satunya lewat Rumah Kaca Nepenthes.
"Ini sebuah langkah maju yang patut di
apresiasi,” ujarnya.
General Manager Kebun Raya Cibodas, Joko Sulistio mengatakan Kebun Raya Cibodas
merupakan salah satu kebun raya yang dikelola oleh PT Mitra Natura Raya (MNR) sebagai mitra Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Kebun Raya Cibodas merupakan pusat
konservasi tumbuhan ex situ dengan fokus lima pilar kebun raya, yaitu konservasi, penelitian, edukasi, wisata, dan jasa lingkungan.
“Kebun Raya Cibodas kembali membuka Rumah Kaca Nepenthes yang berfokus pada edukasi dan konservasi Nepenthes dataran tinggi,” ujar Joko.
Menurut Joko, tumbuhan yang tersebar di Madagaskar, Kepulauan Seychelles, Srilanka, India, Cina bagian selatan, Asia Tenggara, Australia, dan Kaledonia Baru ini umumnya dikenal dengan sebutan
kantong semar. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri daun dengan sulur di ujung daunnya yang termodifikasi menjadi kantung. Bentuk kantong menyerupai bentuk labu dengan bagian ujung yang membesar.
“Kantong semar memiliki corak dan motif yang bervariasi dengan warna-
warna cerah yang akan menarik mangsa, seperti serangga untuk mendekat,” ujarnya.
Keberadaan Rumah Kaca Nepenthes memiliki keterwakilan jenis kantong semar dataran tinggi yang ada di Indonesia dan menjamin kelestarian kantong semar melalui berbagai upaya perbanyakan dan penelitian di Kebun Raya Cibodas.
Rumah Kaca Nepenthes mulai dirintis
sejak 2009 yang bekerjasama dengan Komunitas Tanaman Karnivora Indonesia (KTKI).
Pengoleksian dari alam tumbuhan berkantong ini melalui kegiatan eksplorasi tumbuhan di sejumlah wilayah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua.
Sejarah Rumah Kaca Nepenthes diresmikan bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-
162 Kebun Raya Cibodas yang jatuh pada 11 April 2014. Rumah Kaca Nepenthes ini
dibangun karena kantong semar memiliki nilai konservasi yang sangat tinggi, 37 persen.
Kantong semar yang ada di dunia merupakan jenis yang terancam punah dengan sebaran yang sangat terbatas, seperti hutan sekunder, hutan rawa, dan hutan kerangas. Sehingga,
keberadaan kantong semar harus dilestarikan melalui konservasi secara ex situ.
Mengenai tumbuhan pemakan serangga ini. Rumah kaca ini memiliki 80 jenis Nepenthes (180 individu) dengan berbagai keunikannya masing-masing.
Rumah Kaca berukuran 12,5 x 7,5 m ini merupakan sarana pendukung dalam bidang konservasi tumbuhan yang melaksanakan fungsi dari kebun raya yang meliputi nilai-nilai konservasi, penelitian, edukasi, jasa lingkungan, dan wisata alam.
Editor : Ayi Sopiandi