CIANJUR, iNewsCianjur.id - Rapat pleno tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan) Cianjur dalam rangka rekapitulasi suara Pilkada Cianjur 2024 berlangsung tegang dan ricuh, Sabtu (30/11/2024) kemarin.
Salah satu saksi dari pasangan calon (Paslon) nomor urut 01 Herman Suherman - H. Ibang Sholih, tiba-tiba mengamuk membanting meja dan mengeluarkan tuduhan serius terkait kotak suara yang diduga tidak disegel dengan benar.
Insiden tersebut terjadi saat proses rekapitulasi suara yang sedang berlangsung di Gedung Balerancage Kota Cianjur. Saksi Paslon 01, yang merasa proses pemilu tidak transparan, tiba-tiba berdiri dan meluapkan emosinya. Ia menuduh bahwa kotak suara yang seharusnya terjamin keamanannya disegel dengan baik.
"Saya melihat langsung bahwa beberapa kotak suara tidak disegel dengan benar. Ini jelas menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres, teriak saksi tersebut, sambil membanting meja di depan anggota PPK dan saksi dari paslon lainnya.
Kejadian tersebut membuat suasana rapat semakin memanas, dengan beberapa pihak lainnya turut menanggapi dan meminta penjelasan terkait tuduhan tersebut. Saksi tersebut sempat adu mulut dengan PPK Kecamatan Cianjur. Petugas keamanan yang berjaga langsung mengamankan saksi tersebut dan membawa keluar ruangan.
Sementara itu ketua PPK Kecamatan Cianjur, Nisa Amiliawati mengatakan bahwa insiden tersebut karena hanya salah paham, tidak ada kotak suara yang tidak segel semuanya dalam keadaan tersegel.
"Ketika pleno dimulai semua saksi paslon ketiganya memeriksa kotak suara yang disegel, namun setelah panel satu akan dimulai segel dibuka dengan cara digunting, tiba-tiba salah satu saksi memfoto dan memvideokan kotak yang telah dibuka tersebut. Saya juga aneh kenapa saksi tersebut malah jadi menuduh bahwa kotak suara tidak disegel, mungkin itu asumsi dia saja," ujar Nisa kepada awak media di gedung Balerancage.
Namun menurut Nisa meski ada insiden tersebut rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara terus berlanjut san saksi yang membuat onar telah dimankan dan diganti saksinya.
"Insiden tersebut tidak mengganggu jalannya pleno meski sempat terhenti sebentar. Setelah mereda dan situasi kondusif kami melanjutkan kembali pleno penghitungan suara," pungkas Nisa.
Editor : Ayi Sopiandi