CIANJUR, iNewsCianjur.com - Viral video duel antara murid SDN Ibu Jenab 2 berdurasi 3 menit lebih yang memperlihatkan aksi kekerasan di lokasi yang diduga masjid sekolah Ummu Rohmah, Jalan Pangeran Hidayatullah, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur.
Video itu tersebar melalui pesan berantai di aplikasi WhatsApp sejak Minggu, 29 September 2024 lalu.
Di video tersebut, nampak sejumlah anak terbagi dalam dua kelompok yakni anak berseragam pramuka dan olahraga.
Awalnya mereka seperti membuat kesepakatan untuk menentukan siapa yang akan berduel, dan memilih masing-masing tiga anak sebagai 'petarung'.
Tak lama kemudian, tiga murid itu mulai duel dengan saling tendang, pukul, hingga beguling.
Duel pul berakhir ketika salah satu kelompok yakni anak berseragam pramuka terlihat 'kalah' dan membubarkan diri dari masjid.
Saat dikonfirmasi Kepala SD Ibu Jenab 2, Tita Rosita membenarkan jika aksi duel tersebut dilakukan oleh murid-muridnya.
"Betul, sepertinya terjadi pada hari Sabtu (28 September) karena ada yang menggunakan seragam pramuka dan saya ada di sekolah namun tidak ada laporan bullying. Saya juga kaget karena baru melihat videonya," ungkap Tita, kemarin.
Tita mengungkapkan, pihaknya akan menindaklanjuti dengan mengumpulkan guru, siswa yang terlibat berikut orang tuanya pada Senin hari ini.
"Senin (hari ini) saya sebagai kepala sekolah akan memanggil mereka untuk meminta klarifikasi," jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Bidang SD Disdikpora Kabupaten Cianjur, Arifin mengungkapkan, pihaknya pun meminta pada kepala sekolah untuk membuat laporan kronologi video aksi duel yang viral itu.
"Saya sudah menghubungi kepala sekolahnya. Katanya memang benar itu di SDN Ibu Jenab 2, dalam video sangan nampak indikasi kekerasan, maka kami meminta adanya laporan kronologi dari beliau," ungkapnya.
Dia berpendapat, kejadian tersebut merupakan salah satu efek buruk dari media sosial (medsos).
"Bisa saja anak didik meniru kan hal itu dari medsos. Makanya selalu saya tekankan, awasi anak didik jangan sampai bermain medsos di sekolah," kata dia.
Editor : Azhari