CIANJUR, iNewsCianjur.id - Warga di Kampung Sikluk, Desa Muaracikadu, Kecamatan Sindangbarang dan Kampung Cibaregbeg, Desa Karyabakti, Kecamatan Cidaun terpaksa membangun mandiri jembatan darurat dari papan untuk melintasi Sungai Ciujung selebar kurang lebih 70 meter.
Warga Kampung Sikluk, Jajang (52) mengatakan, sebelum ada jembatan darurat warga harus menggunakan rakit untuk melintasi anak Sungai Cikadu itu.
"Warga membangun jembatan darurat dari kayu untuk perlintasan. Sebelumnya, untuk melintas warga harus menaiki rakit. Jembatan ini menghubungkan dua kecamatan yakni Kecamatan Sindangbarang dan Cidaun," kata diapasa Sabtu, 15 Juni 2024.
Jembatan tersebut, dibangun sepanjang 70 meter dengan lebar sekitar dua meter dan hanya bisa dilintasi sepeda motor.
"Jambatan darurat digunakan untuk perlintasan anak sekolah, petani, dan pedagang. Banyak anak di kampung kami bersekolah di kecamatan seberang. Makanya dampaknya sangat besar untuk pendidikan dan perekonomian," kata dia.
Kata Jajang, warga sebenarnya sudah pernah membangun jembatan serupa berapa tahun lalu, namun rusak karena diterjang air sungai yang meluap saat cuaca ekstrem di musim hujan.
"Beberapa kali rusak, akhirnya sempat menggunakan rakit. Tapi karena kebutuhannya mendesak maka warga di dua kampung bergotong-royong untuk membangun jembatan darurat tersebut untuk kepentingan warga," ungkapnya.
Dia pun berharap, pemerintah bisa memperhatikan kebutuhan vital bagi warga dan bisa membangun jembatan permanen yang aman dan laik untuk dilalui.
"Besar harapan warga di dua kecamatan ini, agar pemerintah pusat dan daerah tanggap dan bisa merealisasikan pembangunan jembatan permanen," pungkasnya.
Editor : Azhari