CIANJUR, iNewsCianjur.id - Penyakit Kanker merupakan penyebab kematian kedua terbanyak di seluruh dunia. Tingginya kasus kanker tentu bisa menjadi kewaspadaan awal kita untuk mau meminimalkan faktor yang terkait dengan penyakit kanker tersebut.
Apalagi jumlah penderita kanker di Kabupaten Cianjur terus meningkat setiap tahunnya. Tercatat sejak tiga tahun terakhir ada 1.600 pasien yang ditangani oleh RSUD Sayang Cianjur.
Hal itu diungkapkan Dokter penyakit dalam ahli kanker RSUD Sayang Cianjur dr Tri Tuti Hastuti, penderita kanker di Cianjur terus meningkat di setiap tahunnya, jumlah tersebut tercatat sejak RSUD Sayang Cianjur di tahun 2021 membuka layanan pengobatan penyakit yang menyumbang angka kematian tertinggi di Indonesia itu.
"Dari data yang kami catat, penyakit kanker hampir setiap tahun meningkat. Pada tahun 2021 terdata 200 orang karena kita baru buka pelayanan. Pada tahun 2022 meningkat menjadi 400 orang dan tahun 2023 sampai 1.000 lebih. Kebanyakan penderita kanker payudara,” ujar dr Tri Tuti Hastuti, saat dihubungi melalui telepon, Minggu, (3/3/2024).
Menurut dr Tri Tuti Hastuti dengan tecatatnya penderita kanker merupakan hal baik sehingga bisa ditangani oleh RSUD Sayang. Namun jumlah penderita kanker yang tercatat iti tidak mewakili keseluruhan karena banyak yang tidak memeriksakan.
“Saya rasa bagus, karena dulu masyarakat tidak peduli atau tidak sadar malah dibiarkan tidak datang ke Rumah Sakit. Namun setelah kita sosialisasi kalau ada yang mencurigakan seperti benjolan, banyak penderita yang datang ingin ditangani,” katanya.
dr Tri Tuti Hastuti menambahkan, di momen Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada 4 Februari lalu penanganan kanker tidak boleh ada kesenjangan.
Di RSUD Sayang sendiri saat ini sudah bisa menangani kanker, pengobatannya berupa operasi, kemoterapi, hipnoterapi. Namun radioterapi masih masih belum ada sehingga mengirim hasilnya ke Rumah Sakit di Bandung.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat bila dalam dirinya menemukan gejala mengarah kepada kanker agar segera datang ke RSUD Sayang untuk memeriksakan diri sehingga bisa ditangani sedini mungkin.
“Deteksi dini kanker itu harus segera diperiksakan jangan sampai terlambat, karena kalau sudah stadium lebih lanjut diobatinnya akan lebih susah dari pada saat datang stadium satu atau stadium dua,” pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi