CIANJUR, iNewsCianjur.id - Selama memasuki musim hujan ini, warga di Kabupaten Cianjur tidak perlu khawatir kekurangan pangan atau naiknya harga beras. Sebab, stok beras yang ada di Kabupaten Cianjur mengalami surplus.
Bahkan bisa membantu pemenuhan kebutuhan beras bagi daerah lain, terutama di Jawa Barat.
Hal itu dikatakan Bupati Cianjur Herman Suherman, produksi beras di wilayahnya mengalami surplus. Produksi beras Kabupaten Cianjur mencapai 860 ribu ton lebih.
"Alhamdulillah, kalau untuk beras Cianjur surplus. Kita menghasilkan hampir 860 ribu ton lebih, sehingga bisa membantu kota dan kabupaten lain," ujar Herman di Pendopo kepada awak media, Selasa (23/1/2024).
Selain itu Herman juga mengapresiasi pihak Bank Indonesia yang memberikan bantuan berupa program ekosistem pangan terintegrasi (pangsi) di lima pondok pesantren di Kabupaten Cianjur. Program tersebut dikerjasamakan dengan kelompok tani.
"Apa yang diharapkan Pemprov Jabar, Kabupaten Cianjur bisa membantu ketahanan pangan, terutama beras," katanya.
Herman menambahkan, bantuan dari Bank Indonesia bagi pondok pesantren mendorong para santri bisa juga memahami ilmu-ilmu pertanian. Saat selesai mendapatkan ilmu di pesantren, para santri bisa menjadi petani milenial.
"Saya berharap dengan adanya bantuan dan support dari BI ke pondok pesantren bisa ada transfer knowledge. Jadi para santri tak hanya belajar agama, tapi sekaligus bisa bertani," tuturnya.
Dengan konsep tersebut maka akan terjadi regenerasi para petani. Terlebih, para petani saat ini masih didominasi kalangan orang tua.
"Dengan makin bertambahnya petani dan lahan yang masih memungkinkan ditanami padi, maka produksi beras akan semakin meningkat. Kabupaten Cianjur bisa menjadi penyuplai beras bagi daerah lainnya," imbuhnya.
Herman melanjutkan, tidak hanya beras, pengembangan komoditas lainnya pun perlu dilakukan. Apalagi Pemkab Cianjur sudah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan berbagai komoditas disesuaikan dengan karakteristik wilayah masing-masing.
"Kami juga bekerjasama dengan IPB untuk mengembangkan dan meningkatkan berbagai komoditas dengan karakterristik masing-masing wilayah," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi