get app
inews
Aa Read Next : DPMD Sebut 2024 Cianjur Tidak Ada Pilkades Serentak

Dinas Tanaman Pangan Cianjur Sebut Ada Oknum Permainkan Harga Gabah

Senin, 27 November 2023 | 21:11 WIB
header img
Petani saat panen gabah di Cianjur, Foto Dani Jatnika, iNewsCianjur.id

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Melonjaknya harga beras akhir-akhir ini di Kabupaten Cianjur diduga adanya praktik monopoli pembelian gabah kering giling di tingkat petani dan tengkulak.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Cianjur, Nurdiyati. Praktik monopoli tersebut merupakan salah satu indikator naiknya harga beras akhir-akhir ini. 

"Informasi yang saya terima dari petani pemilik usaha penggilingan padi rakyat, harga gabah sekarang lebih dari Rp7.000 per kilogram. Biasanya petani itu menjual ke penggilingan-penggilingan itu hanya Rp5.000-an  per kilogram," ujar Nurdiyati kepada awak media di kantornya, Senin (27/11/2023).

Adanya dugaan praktik monopoli pembelian gabah dilakukan perusahaan bermodal besar itu, tak hanya terjadi di Kabupaten Cianjur. Namun dari informasi yang kami peroleh, kondisi serupa terjadi juga di Banten hingga Jawa Timur. 

"Praktiknya pengusaha besar tersebut membeli gabah dengan harga tinggi dari petani ataupun tengkulak. Bahkan dibelinya melebihi harga pembelian dari pemerintah," katanya. 

Menurut Nurdiyati pihaknya, kesulitan menanggulangi dugaan praktik monopoli pembelian gabah tersebut. Karena penanganan dugaan tersebut harus dilakukan satuan tugas dari tingkat pusat. 

"Di daerah tentunya kesulitan untuk menanggulangi ini. Kalau menurut saya harusnya ada satgas dari pusat. Tapi mungkin dari pusat juga sedang mengumpulkan data-data secara riil," tuturnya. 

Sementara di Kabupaten Cianjur sendiri menurut Nurdiyati, produksi gabah kering giling mengalami surplus. Tahun ini dari yang ditargetkan sebanyak hampir 950 ribu ton, produksinya sudah tercapai, bahkan melebihi. 

"Kalau Kabupaten Cianjur  sebetulnya selalu surplus dari target yang ditetapkan provinsi. Tahun ini target gabah kering giling sebesar 950 ribu ton. Sementara kita sudah melebihi angka itu. Untuk kebutuhan masyarakat di Kabupaten Cianjur sendiri sudah terpenuhi," ungkapnya. 

Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Cianjur ditengah naiknya harga beras saat ini yaitu bekerja sama dengan Pemprov Jabar dengan melaksanakan gelar pangan murah. Berbagai komoditas yang dijual harganya terjangkau. 

"Misalnya beras, dijual seharga Rp10.600 per kilogram. Itu dari Bulog. Kalau  di pasaran kan sudah sampai Rp15 ribu per kilogram. Makanya, sasaran gelar pangan murah adalah masyarakat berpenghasilan rendah," pungkas Nurdiyati.

Editor : Ayi Sopiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut