CIANJUR, iNewsCianjur.id - Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 tingkat Kabupaten Cianjur digelar di Lapangan Prawatasari, Joglo, Kecamatan Cianjur, Sabtu (18/11/2023).
Dalam kesempatan tersebut Bupati Cianjur, Herman Suherman menyampaikan sambutan tertulis Menteri Kesehatan RI, Indonesia tengah mengalami periode bonus demografi yang terjadi hanya satu kali dalam peradaban sebuah negara.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus bekerja keras memanfaatkan peluang ini sebagai momentum Indonesia lolos dari middle-income trap, dan menjadi negara berpendapatan tinggi, serta mencapai visi Indonesia Emas 2045.
Dikatakannya pada kegiatan yang dihadiri ASN Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dan seluruh pegawai Puskemas di Kabupaten Cianjur, jajaran pemerintah daerah dan forkopimda serta berbagai elemen masyarakat Cianjur.
Menurut Herman manusia yang sehat dan cerdas adalah kunci mencapai masa keemasan itu. Karenanya, tema Hari Kesehatan Nasional ke-59 Tahun 2023 adalah 'Transformasi Kesehatan untuk Indonesia Maju.
"Setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan negara bertanggungjawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak, sebagaimana amanat UUD 1945," ujarnya.
Untuk itu masyarakat Cianjur senantiasa rajin memeriksakan kesetahan, apalagi Dinas Kesehatan Cianjur sudah meluncurkan program Cek Kesehatan (Cekas).
"Silahkan masyarakat Cianjur bisa memanfaatkan Cekas dan itu gratis, bahkan bila ada yang ingin diperiksa namun tidak bisa datang maka petugas kesehatan yang akan jemput bola datang ke rumah warga yang sakit," imbuh Herman.
Herman juga memberikan reward kepada dua orang bidan desa di pelosok Cianjur Selatan, Kecamatan Cidaun yang berbatasan dengan Kabupaten Garut. Kedua Bidan Desa tersebut masing-masing diberikan sebuah sepeda motor Yamaha NMax dan Motor Trail sesuai dengan kondisi infrastruktur di desanya
"Saya sangat mengapresiasi kerja kedua bidan desa tersebut. Mereka patut menjadi contoh atas kinerjanya yang tanpa berkeluh kesah melayani warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan terutama membantu ibu melahirkan meski harus ditandu berjalan 3 jam menuju Puskesmas terdekat mereka tetap dijalani hingga si Ibu melahirkan dengan selamat," pungkas Herman.
Editor : Ayi Sopiandi