CIANJUR, iNewsCianjur.id - Kepala UPTD wilayah Puskeswan Cianjur Selatan,
Eli Muslihat meminta pemilik hewan ternak sapi yang ada di Cianjur Selatan untuk meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
"Gejala klinis LSD ini adanya benjolan pada kulit sapi yang dicurigai sebagai suspeck penyakit dari LSD," katanya," Kamis (26/10/2023).
Ia mengatakan, Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan penyakit infeksius yang disebabkan oleh capripox virus yang termasuk family poxviridae yang juga dikenal dengan nama Neethling Virus.
"Gejala klinis dari penyakit LSD ini, adanya lesi kulit berupa nodul atau benjolan berukuran 1-7 centimeter yang biasanya ditemukan pada daerah leher, kepala, kaki, ekor dan ambing," ujarnya.
Penyakit LSD ini kata dia, hanya menyerang ternak sapi dan kerbau. Hewan sapi akan lemah, adanya leleran hidung dan mata, pembengkakan limfonodus subscapula dan prefemoralis, serta dapat terjadi oedema pada kaki.
"Benjolan tersebut menimbulkan gatal-gatal dan membuat sapi gelisah, kurang nafsu makan dan suhu badan meningkat (demam), dengan masa inkubasi 28 hari. LSD ini tidak menular kepada manusia," jelasnya.
Editor : Ayi Sopiandi