CIANJUR, iNewsCianjur.id - Maraknya pendakian ke gunung dan wisata alam di konservasi ternyata memberikan dampak negatif banyaknya sampah berserakan dari pengunjung yang tidak bertanggung jawab
Seperti yang terjadi dikawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Pada tahun 2022 tercatat satu setengah ton lebih sampah diturunkan dari taman nasional tersebut.
Untuk itu dengan adanya Gerakan Revolusi Mental, aksi bersih-bersih gunung Gede Pangrango sangat diapresiasi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.
Muhadjir mengatakan, gerakan bersih gunung ini sebagai implementasi dari salah satu Gerakan Nasional Revolusi Mental, yaitu Gerakan Indonesia Bersih. Kegiatan Aksi Nyata Bersih Gunung ini juga sangat strategis untuk menanamkan nilai-nilai utama Gerakan Nasional Revolusi Mental, yaitu Etos Kerja, Gotong Royong, dan Integritas.
"Saya berpandangan bahwa, dengan banyaknya anak muda yang terlibat dari berbagai komunitas, maka Gerakan Nasional Revolusi Mental akan lebih mampu menggerakan masyarakat lebih luas lagi untuk berubah menjadi lebih baik, dari pola pikir hingga tindakan sehari-hari," kata Muhadjir Effendy, Selasa (19/9/2023.
Persoalan sampah di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), tidak dapat diremehkan demi kelestarian dan sebagai salah satu menara air yang menjadi penopang kehidupan kota–kota besar di sekitarnya.
"Berbagai kegiatan bersih gunung seperti yang dilakukan Trashbag Community dengan menurunkan sampah secara berkala tidaklah cukup. Kerja sama berbagai pihak diperlukan untuk meningkatkan kesadaran pendaki dan masyarakat umum lainnya untuk menjadikan," ujarnya.
Aksi nyata Revolusi Mental Gerakan Bersih Gunung Gede Pangrango akan dilaksanakan dengan kolaborasi Kementerian/Lembaga/Organisasi secara lintas sektor & pentahelix diharapkan dapat mewujudkan Gunung Gede Pangrango yang bersih dan lestari, sekaligus membangun kesadaran bagi masyarakat sekitar, pendaki, wisatawan, dan mayarakat luas secara umum untuk lebih peduli terhadap kebersihan dan kelestarian alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Editor : Ayi Sopiandi