CIANJUR, iNewsCianjur.id - Komandan Satuan Tugas (Danstgas) penanganan gempa Cianjur, Kolonel Inf Heri, mengaku geram terhadap oknum yang memanfaatkan duit bantuan gempa (Dugem) bagi korban gempa bumi Cianjur 21 November 2022 lalu.
Heri mengatakan, saat ini dirinya mengundang semua unsur termasuk dari berbagai kontraktor atau para aplikator yang terlibat langsung dalam membantu membangun rumah rusak berat yang terdampak gempa bumi.
"Geram betul saya, kenapa di momen seperti ini banyak sekali oknum-oknum yang memanfaatkan dalam situasi pemulihan pasca gempa Cianjur," kata Heri, Jumat (25/8/2023) sore kemarin.
Menurut Heri, hal tersebut tentunya berdasarkan laporan dari pos-pos TNI dan memang sudah lama namun perlu ditelusuri kebenarannya.
"Jadi, informasi yang kami terima dari lapangan, banyak oknum-oknum yang meminta sejumlah uang terhadap korban gempa atau juga para kontraktor dengan nominalnya yang bervariatif," katanya.
Berbagai cara si korban yang terdampak gempa kembali membangun rumahnya setelah rusak akibat diguncang gempa, yakni melalui kontraktor (aplikator), dan dengan cara mandiri.
"Perlu diketahui, sistem membangun secara mandiri ini kenyataannya seolah-olah bangun sendiri tapi dikerjakan oleh kontraktor juga. Jadi kontraktor mandiri ini kebanyakan di bawa dan dikoordinir oleh oknum-oknum, ada oknum desa, ada jg oknum ormas, dan pencairan itu bukan pencairan murni untuk rakyat tapi oknum ini membawa kontraktor supaya dapat kerjaan," ungkapnya.
Heri mengatakan, nominal yang ditarik uang dari korban gempa atau pun kontraktor oleh oknum tersebut mulai dari Rp100 ribu hingga lebih dari Rp2.500 ribu.
Bahkan ada indikasi oknum Kades yang mengintimidasi warga, harus dibangun oleh kontraktor bawaanya dan kontraktor tersebut juga harus membeli bahan material ke toko yang ditunjuk si oknum kades tersebut.
"Ini masih kita mintai keterangannya dari orang-orang yang dinilai sudah memberikan sejumlah uang sama si oknum tersebut, dan ini akan saya terus kejar orangnya," tegas Heri.
Editor : Ayi Sopiandi