CIANJUR, iNewsCianjur.id - Dinas Kesehatan Cianjur, mencatat angka tengkes (stunting) di semua wilayah Cianjur terus mengalami penurunan dan targetnya di tahun 2023 zero stunting.
Menurut Plt Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal, di Kabupaten Cianjur, kasus tengkes terus menurun dan menargetkan bisa nihil tahun 2023 ini. Pasalnya saat ini angka prevalensi tengkes turun drastis menjadi 13,6 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya di kisaran 37 persen
"Penurunan kasus tengkes ada indikator-indikatornya. Setiap tahun rata-rata target penurunannya kisaran 4 persen. Memang jikalau mimpi itu harus tinggi. Saperti pada tahun lalu misalnya, target kita penurunan stunting di angka 20 persen. Tapi kenyataannya bisa mencapai 13,6 persen,” ujar Yusman kepada awak media di Pendopo, Senin (24/7/2023).
Untuk tahun 2023 Pemkab Cianjur menargetkan zero tengkes. Pasalnya, target tersebut, tidak harus muluk-muluk mengingat semua elemen bergerak bersama melakukan berbagai upaya menurunkan angka kasus tengkes.
Upaya yang dilakukan untuk penurunan atau pencegahan stunting di Cianjur, tambah dia, dilakukan dengan melibatkan banyak dinas alias keroyokan, termasuk berkoordinasi dengan seluruh dinas dan instansi dalam upaya penanganan dan menekan angka stunting.
"Sesuai dengan permintaan Bupati dan Kementerian Kesehatan, kami melakukan penanganan bersama, mulai dari dinas sosial, PUPR, pertanian hingga dinas pendidikan. Saat ini, kasus tengkes diwilayah Cianjur targetnya nol. Nanti kita lihat saja hasilnya seperti apa,” katanya.
Dia mengatakan tahun ini tim surveyor berbeda dengan tahun lalu. Sebelumnya survei dilaksanakan melalui metode Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). “Kalau sekarang SKI (Survei Kesehatan Indonesia). Kemungkinan ada metode survei yang berbeda. Nanti kita lihat saja. Mudah-mudahan angka stunting kita terus turun,” ungkapnya.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, menyebutkan untuk menurunkan angka tengkes bukan perkara mudah. Pasalnya, penanganannya membutuhkan kerja bersama dari semua elemen perangkat daerah maupun kalangan masyarakat.
“Awalnya, angka kasus stunting di Kabupaten Cianjur itu mencapai 37%. Alhamdulillah berkat kerja keras tim dan masyarakat, sekarang bisa ditekan menjadi 13,6%. Perjalanan yang sangat luar biasa dalam rangka penanganan stunting di Kabupaten Cianjur,” pungkas Herman.
Editor : Ayi Sopiandi