CIANJUR, iNewsCianjur.id - Selain manisan dan beras, Kabupaten Cianjur dikenal juga dikenal dengan bubur ayam. Ya saking enaknya, bubur ayam Cianjur dikenal juga ke kota sekitar. Sebut saja Bogor dan juga Bandung. Banyak wisatawan dari kota tersebut yang sengaja datang selain untuk berlibur tapi juga sekaligus menikmati semangkuk bubur ayam Cianjur.
Di Cianjur bubur ayam bisa didapat selama 24 jam. Jadi bagi yang mau, bisa dibeli kapanpun. Tapi tahukah anda bahwa di Cianjur juga dikenal dengan bubur ayam yang lainnya. Ya, bubur ayam encer.
Mungkin diantara anda ada yang belum tau keberadaan bubur encer ini. Diambil dari kanal YouTube CIANJUR ON, keberadaan bubur encer ini ternyata sudah ada sejak lama yaitu sekitar tahun 1970an.
Mangkal di kawasan jalan Moh. Ali (Cikidang) Cianjur, awalnya pak Ugan yang merupakan orang pertama, menjual bubur encer dengan cara dipikul berkeliling di Cianjur kota.
Bubur encer ini sedikit berbeda dengan bubur ayam Cianjur dimana pembuatannya lebih banyak air sehingga menyerupai kuah. Berasnya pun berbeda. Bubur encer menggunakan beras ukuran kecil juga tidak utuh.
Dalam penyajiannya pun tidak menggunakan mangkuk seperti bubur ayam Cianjur pada umumnya tapi menggunakan piring terbuat dari seng khas jaman dulu. Kalau biasanya menggunakan gas dalam memasaknya, bubur encer ini beda yaitu menggunakan arang.
Harga satu piring bubur encer dijual dengan harga Rp12.000. itu belum termasuk jeroan ataupun ati ampela. Meski sedikit lebih mahal tapi pembeli nya cukup beragam. Selain itu juga menurut Diki yang merupakan generasi ke empat, pembelinya tidak hanya berasal dari Cianjur kota saja.
"Yang membedakan bubur encer dengan bubur ayam Cianjur yang lain yaitu lebih gurih," kata Wina, salah seorang pelanggan dari Ciranjang.
Dirinya menambahkan bahwa sudah seperti menjadi keharusan kalau ke Cianjur kota mesti beli bubur encer. "Ada sekitar enam tahunan kali seringlah pokoknya kalau ke Cianjur pasti mampir kesini," tambahnya.
Diki mejelaskan bahwa cukup banyak juga pelanggannya adalah mereka dari kalangan tertentu diluar Cianjur, seperti dari Bandung, Jakarta, Cirebon, Karawang, Banten dan kota lainnya.
Editor : Ayi Sopiandi