CIANJUR, iNewsCianjur.id - Salah satu kuliner andalan Anak Baru Gede (ABG) di Cianjur terutama Kecamatan Karangtengah adalah berburu martabak mini. Namun yang paling terkenal sejak 2016 adalah Martabak Mini Imutz (Mamutz) yang berlokasi di Kampung Sukamantri, Desa Sukamantri, Kecamatan Karangtengah.
Hampir setiap sore menjelang buka puasa Mamimutz selalu diserbu ABG, yang datang tidak hanya dari Kecamatan Karangtengah tapi dari daerah lain sengaja datang berburu kuliner Mamimutz.
Meski martabak makan yang biasa dan sudah ada sejak dulu. Namun ditangan Detri Rosmawati owner Dapur Mamimutz menjadi buruan ABG. Karena martabaknya dibuat mini dan diisi berbagai toping disesuaikan dengan kudapan kekinian sehingga jadi luar biasa. Seperti toping Nuget Pisang, Oreo, Green Tea Matcha, Marshmallow, Durian. Namun yang paling favorit banyak diburu adalah Mamimutz Mantan (Mangga Ketan). Harganya pun sangat ramah di kantong ABG mulai dari Rp 10.000.
"Alhamdulillah bulan Ramadhan kali ini ramai, berbeda dengan tahun sebelumnya mungkin karena pandemi Covid-19 omset sempat turun dan kebanyakan waktu itu yang beli via online. Namun Ramadhan kali ini banyak yg langsung datang dan dimakan ditempat," ujar Detri kepada iNewsCianjur saat ditemui di tokonya.
Destri mengisahkan usaha Dapur Mamimutz itu awalnya dari iseng-iseng membuka usaha rumahan martabak mini dan dikerjakan berdua bareng suami. Sesuai perkembangan kini usaha Dapur Mamimutz kini sudah memiliki 13 karyawan dengan omsetnya perbulan mencapai 120 juta rupiah.
"Iya tadinya iseng-iseng karena jenuh di rumah, ya mencoba buka usaha martabak mini di rumah. Idenya liat si Medsos awalnya dijual ke tetangga atau teman ternyata mereka suka karena topingnya beda dengan yang lain," ungkap Detri.
Karena banyak pembeli yang datang ke rumah dan semula hanya menerima pembelian dibawa pulang. Kemudian Detri memberanikan diri menyulap rumahnya dibuat sebagai cafe sehingga pembeli bisa dimakan ditempat dan dibawa pulang.
"Awalnyakan hanya untuk dibawa pulang. Tapi saya kasihan kan kalo beli martabak itu harus nunggu lumayan lama maka dibikinlah cafe untuk nunggu pesanan sekaligus bisa makan ditempat dan menjual makanan yang lain juga," kata Detri yang juga ingin membuka cabang di Kota Cianjur atau daerah lain.
Editor : Ayi Sopiandi