Logo Network
Network

Kisah Mistis Sumur Pertapaan Bung Karno di Bekasi, Sering Tampak Kereta Kencana pada Tengah Malam

M. Rizki Fauzi Sidik
.
Minggu, 21 Agustus 2022 | 10:30 WIB
Kisah Mistis Sumur Pertapaan Bung Karno di Bekasi, Sering Tampak Kereta Kencana pada Tengah Malam
Sumur Pertapaan Bung Karno di Bekasi. Foto/Istimewa

BEKASI, iNewsCianjur.id - Sejumlah hal menarik di dapat dari Bung Karno, presiden RI ke 1.

Bung Karno mempunyai berbagai sisi yang layak dibahas. Salah satunya terkait sumur Pertapaan Bung Karno di Bekasi. 

Sumur Pertapaan Bung Karno berada di Saung RanggonKecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi. 

Selain bangunan bersejarah tempat peristirahatan Pangeran Jayakarta di Saung Rangon yang berada di Desa Cikedokan. 

Ada sebuah sumur keramat yang dijadikan tempat untuk mencari wangsit dari Presiden Soekarno. 

Konon katanya sumur ini sudah berdiri sejak ribuan tahun lalu, dan dikenal sebagai tempat pemandian bidadari dan banyak warga setempat mengsakralkan tempat ini karena air dari sumur ini memancarkan khasiat dan kegunaan 

Ketika mendatangi lokasi tersebut, terasa suasana magis ketika tiba di area Saung Ranggon. Tak bisa sembarangan bisa masuk ke area itu harus izin kepada kuncen, ditambah tidak boleh sombong di aera sini. Kendati demikian dikawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Sri Mulyati (70) kuncen atau penjaga bangunan bersejarah Saung Ranggon yang dibangun tahun 1821 itumengungkapkan, sumur itu sudah sejak lama ada sebelum Saung Ranggon ini berdiri. 

Bung Karno pernah bertapa dan mencari wangsit di sumur keramat ini. Sumur tua terletak dibagian kanan pojok. 

Terlihat sumurnya diberikan atap, belum diketahui berapa meter kedalaman sumur ini. 

Namun, sang kuncen menceritakan sumur itu ada penunggunya yang bernama Siti Komala. 

Mahluk astral tersebut menjadi pimpinannya biasa disebut Ibu Putri dengan 7 puteri atau bidadari.

"Biasanya diwaktu tertentu mereka terlihat ada datang dan mandi di sumur ini, biasanya jam 01.30 WIB malam,” ungkapnya. 

Disamping Saung Ranggon terdapat pula Musola kecil yang terbuat dari kayu dan bambu juga dan di pintu masuk gentong atau guci berisi air ketika seusai berkunjung diwajibkan mencuci muka.

”Air guci diambil dari sumur keramat ini,” ujarnya. Sebelum dijadikan cagar budaya, dilokasi tempat ini pernah ada kereta kencana kuda berwarna putih yang sering menampakkan setiap pukul 01.00 malam saat masih wilayah itu hutan belantara.

”Biasanya tengah malam datang kereta itu,” tandasnya.

Editor : Nursidik

Follow Berita iNews Cianjur di Google News

Bagikan Artikel Ini