SAMARINDA, iNewscianjur.id - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjamin Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bebas dari gempa skala besar. Hal itu pula yang menjadi alasan utama sehingga ibu kota dipindahkan ke Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan, potensi terjadinya gempa di Kaltim sangat kecil. Jika pun terjadi, hal tersebut hanya ekses dari gempa di daerah lain.
BACA JUGA:
Pembangunan IKN Nusantara, Kementerian PUPR Dapat Mandat Khusus dari Jokowi
"Kaltim bukan lokasi rawan gempa. Wajar jika ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara. Jika, ada kondisinya sangat kecil gelombang yang terjadi,” jelasnya saat audiens dengan Gubernur Kaltim Isran Noor, Senin (18/7/2022).
Sekadar diketahui, di Kaltim ada tiga sesar yang berpotensi memicu gempa. Paling aktif adalah Sesar Maratua di Kabupaten Berau. Kemudian Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternoster.
Dwikorita menambahkan, sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan IKN Nusantara, pihaknya terus memasok data terkait cuaca di Kaltim secara umum. Menurut dia, karena saat ini memasuki cuaca ekstrem, pasokan data terus diperbaharui setiap pekan.
BACA JUGA:
PUPR Akan Kolaborasikan Karya Pemenang Sayembara Desain Gedung di IKN
“Sebagai informasi untuk tahun ini, pada umumnya, cuaca di Kaltim curah hujan normal. Tapi datanta terus kita update," ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Isran Noor mengaku jika Pemprov sangat terbantu dengan pasokan data terkait cuaca di Kaltim. Pemprov bisa selalu siap siaga terutama jika ada ancaman cuaca ekstrem.
Diakuinya, cuaca di Kaltim memang tidak seekstrim di daerah lain. Namun demikian, dampaknya juga cukup besar jika terjadi curah hujan yang terlalu lama, seperti terjadi longsor dan banjir.
BACA JUGA:
Penuhi Kebutuhan IKN, Gubernur Kaltim Minta Produksi Pangan Digenjot
“Jadi, Pemprov Kaltim sangat berterima kasih, ketika informasi selalu kami terima. Semoga, pertemuan ini dapat meningkatkan komunikasi dan koordinasi Pemprov Kaltim dengan BMKG untuk semakin baik lagi,” jelasnya.
Editor : Nursidik