Pengusaha Susu Naik Haji, Inilah Kisah Spiritualnya

CIANJUR, iNews.id- Leni Nuraeni (55) seorang pengusaha susu tak pernah kelaparan meski tangannya kosong, saat perjalanan ibadah haji kerap menyisakan kisah spiritual luar biasa saat beribadah ke tanah suci menunaikan rukun Islam ke-5.
Dilansir dari laman iNews.id, Leni merupakan jemaah haji berangkat Desember 2006 lalu. Nah! Saat itu, dia menunaikan rukun Islam ke-5 bersama sang suami di usia terbilang bisa dikatakan cukuplah muda, yaitu 36 tahun. Keputusannya berangkat haji di usia tersebut karena niat sudah bulat bersama sang suami. Apalagi, mertuanya mendukung mereka berdua untuk melaksanakan ibadah haji.
"Kalau saya itu dulu kan sama almarhum (suami) sudah niat karena umur masih muda," ujarnya, kepada MPI dan ditulis Rabu (15/6/2022).
Ia bercerita, siapa tahu bisa naik haji di usia muda. Karena dari mama suami dia bilang, namanya pengusaha harus bisa berangkat haji. Nah tiba-tiba di usia 34 ia sudah daftar haji dan berangkat haji di usia 36 tahun. Nah! Ia mengaku, kesempatan pergi berangkat haji tak begitu saja ia dapatkan. Dalam setiap ibadahnya, ia selalu melakukan salat tahajud serta membaca doa-doa.
"Ya! Itu khusus agar bisa berangkat ke Baitullah," ucap Leni, memohon doa.
Hal senada masih tuturnya, Ia sering ikut salat jemaah di Masjid Agung setiap Selasa, ada doa yang dipanjatkan di situ, Jadi setiap Bada Isya baca doa itu 40 kali, dia rutin baca itu setiap habis Isya nggak pernah telat, akhirnya terealisasikan. Bahkan, bukan hanya itu, wanita kelahiran 1 Desember 1970 itu tidak henti-hentinya mengucap rasa syukur, ketika mengingat kejadian luar biasa ia alami saat di Makkah. Pasalnya, ia pernah kelaparan dan tidak ada makanan. Namun, secara tiba-tiba rezeki sebuah makanan datang kepada dirinya melalui seseorang.
"Saat itu saya merasa kejadian itu sebagai mukjizat," ucap Leni.
Masih ujarnya, di Makkah kelaparan tidak ada makanan, jadi pihak sana telat menyuplai makanan. Tapi tiba-tiba ada donatur dari bangsa Afrika, datang bagi-bagiin makanan, bagi bagiin pisang. Memang kelaparan tapi nggak pernah kurang makan.
"Alhamdulillah selalu ada saja," bilang Leni.
Tak hanya itu, sambungnya, sang suami juga merasakan mukjizat yang luar biasa ketika hendak mencium Hajar Aswad. Karena, untuk bisa mencium batu tersebut seseorang harus melewati kerumunan jemaah bahkan sampai terinjak-injak. Suami kan sudah tawaf keliling Kakbah, nah tiba-tiba sudah mau ke tujuh mau nyium Hajar Aswad selalu kegeser terus, akhirnya terus saja kegeser mengikuti arus.
"Eh tiba-tiba sampai ke Hajar Aswad wangi bajunya meskipun saat itu sudah mau keinjek-injek orang, tapi Alhamdulillah sampai juga," timpalnya.
Lebih lanjut Leni bercerita, tidak henti-hentinya bersyukur atas kesempatan yang ia dapatkan. Terlebih, saat ini ia merasa segala yang ia minta kepada Allah selalu dikabulkan, mulai dari usaha hingga impian sang anak. Waktu itu sedang meniti usaha, kaya anak pertama dia ingin kuliah di negeri akhirnya tercapai, ia minta lancar dan berkah dalam usahanya ditambah keberkahan hidup.
"Alhamdulillah Allah mengabulkan. Momen-momen semua terasa indah," tutur dia.
Selain itu juga, Leni membeberkan dirinya tidak akan mungkin melupakan momen ibadah haji bersama mendiang suaminya tersebut. Sebab, selain menjadikan dirinya lebih taat beribadah juga membuat usahanya tak henti-hentinya dilimpahi rezeki. Tapi setelah haji itu berada, segala sesuatu jadi dimudahkan, rasanya hidup nggak ada sulit-sulitnya, kalau mencari rezeki juga selalu dimudahkan juga.
"Ya! Alhamdulillah selalua ada," ucap Leni bersyukur.
Ia menambahkan, apalagi tidak semua orang bisa mendapatkan undangan dari Allah SWT untuk beribadah ke Tanah Suci. Oleh karenanya ia selalu bersyukur atas semua yang dianugerahkan. Dan, banyak kejadian sudah daftar, punya uang banyak, tapi tidak terlaksana kan rukun Islam ke-5 itu.
"Maka itu saya selalu banyak bersyukur karena anugerah terindah dari Allah SWT," tandas Leni.
Editor : Nursidik