Irigasi Rusak! Ribuan Hektar Sawah di Cianjur Terancam Tak Bisa Ditanami

Dani Jatnika
Irigasi rusak dampak bencana Hidrometeorologi. (Foto : istimewa).

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Pasca bencana alam hidrometeorologi yang menimpa beberapa wilayah di Cianjur Selatan membawa dampak kerusakan infrastruktur diantaranya saluran jaringan irigasi.

Kerusakan jaringan irgasi tersebut berdampak besar terhadap sektor pertanian di wilayah tersebut. Mayoritas saluran irigasi yang biasa mengalirkan air ke lahan pertanian tertutup oleh material tanah longsor yang berasal dari tebing-tebing yang runtuh.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PUTR Kabupaten Cianjur, Bambang Sudrajat, mengungkapkan bahwa kerusakan jaringan irigasi mengakibatkan kesulitan petani untuk mengakses sumber air yang dibutuhkan untuk tanaman mereka. Hal ini berpotensi merugikan banyak petani yang tergantung pada irigasi untuk menjaga kualitas dan kuantitas hasil pertanian mereka.

“Saluran irigasi yang tertutup longsor menghambat distribusi air ke sawah dan kebun, yang berisiko mengancam produksi pertanian. Kami sedang berupaya melakukan perbaikan, namun membutuhkan waktu dan sumber daya yang cukup besar,” ujar Bambang.

Pihaknya terus berupaya melakukan evaluasi dan perbaikan pada jaringan irigasi yang rusak yang dilakukan secara berangsur. Penanganannya melibatkan masyarakat petani tergabung pada Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A). Namun, kendala geografis dan cuaca yang tidak menentu membuat proses pemulihan membutuhkan waktu yang cukup lama. Petani diharapkan untuk terus bersabar dan mencari alternatif pengairan sementara demi menjaga tanaman mereka.

"Kita lakukan upaya perbaikan pembukaan saluran irigasi yang tertutup tanah longsor. Untuk saluran yang lain butuh bantuan bronjong," jelasnya.

Menurut Bambang, nilai kerugian akibat kerusakan jaringan irigasi berkisar Rp5 miliar lebih. Untuk biaya penanganan meminta bantuan ke pemerintah provinsi dan pusat untuk mempercepat perbaikan infrastruktur irigasi yang rusak.

"Dampak kerusakan jaringan irigasi mempengaruhi beberapa area pengairan utama yang mengalirkan air ke area pertanian seluas ribuan hektar. Selain kerugian ekonomi bagi para petani, dampak jangka panjangnya diperkirakan akan merambah ke ketahanan pangan lokal," pungkasnya.

Editor : Ayi Sopiandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network