Tak Punya Jembatan Siswa di Mekarsari Cianjur Terpaksa Nyebrang Sungai

Dani Jatnika
Tampak anak sekolah dipapah orangtua saat menyebrangi sungai arus yang deras, Foto, iNewsCianjur.id

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Puluhan siswa sekolah dasar negeri (SDN) Mekarsasri, Desa Sukajaya, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur, setiap hari terpaksa harus bertaruh nyawa melawan derasnya arus sungai Bayawak agar bisa sampai ke sekolah.

Hal ini lantaran tidak ada jembatan yang bisa mereka lewati untuk sampai ke sekolah. Terpaksa, puluhan siswa yang berada di desa Sukajaya tersebut harus menyeberangi sungai tanpa bantuan apa pun.

Namun ada juga dari sebagian orang tua siswa dan guru terpaksa harus menggendong anak-anak mereka untuk menyeberang melewati derasnya arus sungai agar bisa ke sekolah.

Seorang siswi kelas 6 SDN Mekarsari, Adila mengaku selalu dihantui rasa takut dan khawatir saat akan pergi ke sekolah. Selain harus menantang maut dengan menyeberangi derasnya aliran air sungai, juga harus menempuh jalanan setapak membelah hutan.

"Kalau berangkat sekolah, kadang buku-buku pelajaran di dalam tas ikut basah karena aliran air sungainya cukup deras apalagi kalau hujan. Sebenarnya takut, jika tiba-tiba banjir besar. Kalau menyeberang sendiri, kami tidak berani, tapi mau gimana lagi. Setiap hari selalu ada guru yang menunggu, untuk menjemput dan menyeberangkan agar bisa sampai ke sekolah," ungkap Adila, Jum'at (15/3/2024).

Guru SDN Mekarsari, Irfan mengungkapkan dia bersama guru lainnya secara bergantian setiap harinya harus menunggu para siswa di bibir sungai untuk dapat menyeberang. Meskipun harus menyeberangi sungai tanpa adanya akses jembatan, beruntung tidak ada peristiwa yang tidak diinginkan menimpa para siswanya.

"Sebenarnya sudah lama ada pondasi jembatan, namun entah mengapa tidak kunjung dibangun juga. Sehingga, kita terpaksa turun ke sungai menyeberankan anak-anak agar bisa sekolah, kalau dibiarkan menyebrang sendiri sangat beresiko sekali," ungkapnya. 

Irfan menambahkan, para siswa dan warga setempat lebih memilih melintasi aliran sungai daripada harus menempuh jarak belasan kilometer jika menggunakan jalan alternatif.

"Kita hanya ingin segera dibangun infrastruktur jembatan, agar tidak lagi takut dan khawatir saat para siswa dan warga harus menyeberangi Sungai Cibayawak yang debit airnya cukup deras," harapnya.

Sementara itu Kepala Dusun Desa Sukajaya, Rusmawan menambahkan rencana pembangunan akses jembatan di wilayahnya sudah ada sejak 2018. Pihaknya sudah berulang kali mengusulkan pembangunan jembatan gantung namun hingga saat ini belum ada respons. 

"Kami sangat berharap pemerintah Kabupaten Cianjur  untuk segera membangun jembatan sehingga memudahkan anak-anak untuk pergi ke sekolah. Selain itu ekonomi dan sosial warga dapat lebih maju dan berkebembang kalau sudah ada jembatan," pungkasnya.

Editor : Ayi Sopiandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network