CIANJUR, iNewsCianjur.id - Harga sayuran bagi petani holtikultura, di Desa Sukatani Kecamatan Sukatani Kecamatan Pacet berangsur mengalami kenaikan meski stok barang mulai berkurang.
Pada musim kemarau seperti sekarang ini, hampir mayoritas petani holtikultura mengalami kesulitan air untuk kebutuhan tanaman sayuran meski berada dilokasi lereng Gunung Gede Pangrango.
Bahkan salah satu petani holtikultura asal Desa Sukatani, Badru (39) mengaku sementara beralih ke tanaman palawija seperti Jagung Manis.
"Sangking bingungnya mau bercocok tanam di musim kemarau, saya mencoba untuk beralih sementara ke tanaman Jagung," kata Badru, Minggu (22/10/2023).
Menurut Badru, tanama Jagung terkenal bisa bertahan di cuaca panas dan tidak banyak menggunakan air.
"Kalau teman-teman petani lainnya di Sukatani ini tetap menanam sayuran, saya coba menanam Jagung, dan jika nanti pasokan air kembali normal dipastikan beralih lagi ke tanaman sayuran," katanya.
Harga sayuran saat ini lanjut Badru, tentunya ada sedikit keberpihakan terhadap para petani. Hal tersebut lantaran minimnya stok lantaran musim kemarau.
"Harga sayura sekarang ini berangsur membaik, mungkin karena dampak dari musim kemarau. Jadi, stok barang yang akan panen sedikit sedangkan permintaan di pasar-pasar terus berkelanjutan," katanya.
Badru mengatakan, seperti sayuran jenis Kaelan saat ini Rp5 ribu hingg Rp8 ribu per kilogram, sawi putih dikisaran Rp2.500 pwr kilogram, kol Rp2500 per kilogram, bawang daun Rp10 ribu hingga Rp11 ribu per kilogram, wangsih (toping) Rp65 ribu per kilogram, letes Rp8 ribu per kilogram, cabe kriting Rp15 hingga Rp25 ribu per kilogram, wortel Rp7 ribu hingga Rp8 ribu per kilogram, pakcoy kisaran Rp1500 hingga Rp2500 per kilogram.
"Mudah-mudahan kenaikan ini tidak hanya karena momen kemarau saja, akan tetapi di musim normal pun tetap bertahan," ucapnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait