CIANJUR, iNewsCianiur.id - Bupati Kabupaten Cianjur Herman Suherman akhirnya melakukan infeksi mendadak (sidak) mengunjungi delapan Rumah Tahan Gempa (RTG) yang mangkrak di Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Senin (16/10/2023).
Dalam kesempatan tersebut Herman langsung berdialog dengan warga korban RTG yang mangkrak menanyakan asal muasal kondisi pembangunan RTG yang mangkrak.
Salah seorang korban RTG mangkrak, Shofyan (43) Warga Desa Sukamahi mengatakan, dirinya beserta warga lainnya telah menjadi korban manipulasi data oleh pihak aplikator.
"Pas tadi di cek bersama Bupati ternyata benar ada pemalsuan data, saya tidak merasa menandatangani tapi diberkas pencairan itu sudah ada tandatangan tapi bukan sama saya, warga lainn juga sama seperti itu," ungkapnya kepada awak media.
Sementara itu RTG mangkrak yang dibangun oleh Aplikator tersebut belum diketahui kapan bisa terselesaikan. Sedangkan uang dana bantuan yang ada di rekening sudah diambil semuanya sama aplikator.
"Iya uangnya di rekening sudah gak ada sepeserpun karena sudah di ambil sama aplikator gak tau vendor, tapi ini bagaimana bangunan masih belum beres," katanya.
Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman menyebutkan, banyaknya bangunan RTG yang mangkrak dan adanya permainan dari aplikator, pihaknya akan melakukan konsultasi kepada Inspektorat dan BNPB.
"Saya kecewa. Kalau misalkan aplikator ada itikad baik untuk membereskan bangunan ini ya kenapa tidak, tapi kalau tidak ada itikad baik ya kita akan proses secara hukum," tegasnya.
Herman mengatakan, menemukan adanya dugaan kejanggalan pemalsuan foto bangunan RTG dan pemalsuan tanda tangan penerima bantuan dana stimulan pembangunan rumah rusak akibat bencana.
"Selain pemalsuan foto bangunan, ada juga pemalsuan tandatangan di berkas pencairan dan itu menjadi permainan aplikator agar cepat di cairkan," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait