CIANJUR, iNwesCianjur.id - Bakal Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo beserta Istri bertemu dengan puluhan mantan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja diberbagai negara. Para pahlawan devisa tersebut mengadu ke Ganjar suka duka saat menjadi buruh migran di luar negeri saat berkunjung ke Cianjur, Kamis (5/10/2023).
Salahal seorang mantan PMI Siti Sukaesih menceritakan pengalamannya pada Ganjar saat menjadi buruh migran di Dubai. Ia menceritakan sempat mengalami tindakan pelecehan dari majikannya.
"Saat itu saya menolak ajakan majikan berbuat tidak senonoh tapi malah saya yang dilaporkan pada polisi. Saya sudah minta pertolongan pada KBRI tapi tidak ada jawaban. Telpon juga tidak pernah diangkat. Akhirnya saya dipulangkan tanpa membawa uang sepeserpun," cerita Siti kepada Ganjar.
Yogi yang juga mantan PMI yang bekerja di Arab Saudi menceritakan hal sama kepada Ganjar. Yogi mengatakan bahwa ia tidak dibayar selama bekerja di Arab Saudi.
"Bahkan saya sempat kecelakaan dan dirawat di rumah sakit, tapi pihak perusahaan di sana tidak mau mengurusi. Akhirnya saya kabur dan mencari pekerjaan baru. Tapi saya tidak dibayar selama lima bulan," kata Yogi.
Siti, Yogi dan para pekerja migran lainnya, sangat menyesalkan sikap kedutaan Indonesia yang ada disana, karena sudah sering meminta pertolongan tidak pernah direspon bahkan terkesan diabaikan.
"Untuk itu saya berharap pada pak Ganjar, bapak kan calon pemimpin negeri ini. Tolong berikan perlindungan pada kawan-kawan buruh migran pak. Tolong perbaiki sistem dan tempatkan orang-orang yang peduli pada nasib buruh migran seperti kami ini," tuturnya.
Selain Yogi dan Siti, di tempat itu ada belasan eks buruh migran yang mengalami nasib sama. Mereka saat ini berkumpul menjadi relawan dan membantu teman-temannya yang mengalami nasib serupa.
"Karena merasa senasib dan prihatin dengan teman-teman buruh migran yang mengalami masalah di luar negeri, kami memberikan bantuan dan mencarikan solusinya sesuai dengan pengalaman kami. Namun kami berharap pak Ganjar juga membantu para eks buruh migran agar tetap mandiri dengan biasa mengembangkan usaha," ungkap Nining, koordinator eks buruh migran Cianjur.
Dalam kesempatan itu, Nining juga menyampaikan jika sedang menangani buruh migran asal Bali yang bermasalah di Polandia. Buruh migran itu sedang sakit dan diduga menjadi korban mall praktik. Nining sudah berusaha ke berbagai pihak termasuk ke kementerian agar bisa memulangkan dia ke Indonesia. Namun sampai sekarang belum bisa terlaksana.
Ganjar langsung merespon itu. Ia langsung meminta nomor hanpdhone pihak keluarga yang ada di Polandia untuk mengetahui kronologi sebenarnya. Ia juga meneruskan info itu pada Gubernur Bali dan Kepala BP2MI Benny Ramdhani untuk mencari informasi itu.
"Semua Pekerja Migran yang mendapat kekerasan dan perlakuan tidak baik, mereka harus dilindungi. Negara harus hadir memberikan perlindungan. Termasuk tadi ada info buruh migran asal Bali yang mendapat perlakuan tidak baik di Polandia. Saya langsung menghubungi banyak pak untuk penyelesaiannya," katanya.
Selain perlindungan bagi mereka yang ada di luar negeri, penataan sistem di Indonesia juga harus dilakukan. Perusahaan tenaga kerja Indonesia harus resmi, didata dan dicatat dan dikelola dengan baik.
"Agar tidak ada yang ilegal, karena banyak kasus kekerasan pekerja migran kita karena mereka berangkat secara ilegal. Pemerintah harus melakukan pendataan terhadap mereka yang mengirimkan tenaga kerja kita agar semua aman," pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait