Imbas Beras Mahal, Warung Nasi di Pelosok Cianjur Minta Ada Solusi Dari Pemerintah

Gusti Wilantara
Pemilik warung nasi di Cidaun Cianjur selatan, keluhkan harga beras mahal, Foto : iNewsCianjur.id

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Imbas dari naiknya harga gabah mencapai Rp 700 ribu per kuintal, berdampak pada kenaikan harga beras.

Seperti yang dirasakan para pemilik warung nasi yang berada di ujung Kota Cianjur yakni Kecamatan Cidaun.

Iis (50), salah seorang pedagang nasi di Desa Sukapura Kecamatan Cidaun Cianjur mengungkapkan, kenaikan harga beras jenis R4 saat ini mencapai Rp13.500 per kilogram, sebelumnya kisaran Rp9 ribu per kilogram.

"Naiknya harga beras ini menyusahkan masyarakat menengah kebawah. Seharunya ada solusi dari pemerintah untuk menekan tingginya harga beras tersebut," katanya.

Dia mengatakan, beras merupakan kebutuhan pokok, mahal atau murah tetap harus beli

"Apalagi sebagai kebutuhan pokok untuk dijual dirumah makan, jadi terasa sekali kalau harga beras naik. 

"Kita berharap, adanya operasi pasar yang digelar pemerintah sehingga harga jual beras dapat diturunkan," ujarnya.

Ia mengaku, dengan naiknya harga beras dirinya tidak tega jika menaikkan harga jual makanan. Dikhawatirkan, jika harga naik justru mengurungkan niat membeli para pelanggannya. 

"Tidak tega untuk naikkan harga jual makanan, kasihan pelanggan saya. Sekarang kalau harga normalnya satu timbel nasi Rp 15 ribu," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pelayanan Pertanian Sindangbarang Cianjur, Ayi Setiawan mengatakan, tingginya harga jual gabah hingga berimbas kepada harga jual beras.

"Kenaikan harga beras ini memang terjadi dihampir seluruh wilayah di Indonesia," singkatnya.

Editor : Ayi Sopiandi

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network