CIANJUR, iNewsCianjur.id - Puluhan orangtua siswa SD Negeri Bunisari di Desa Girimulya harus rela menggendong anaknya saat menyebrangi kali untuk mengantar ke sekolah.
Pasalnya, jembatan bambu kali Ciawitali sebagai akses jalan utama menuju sekolah yang berada di Kampung Jogjogan perbatasan desa antar yakni Desa Girimulya dengan Desa Karangnunggal Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur rusak parah dan tidak lagi bisa digunakan untuk menyebrang.
Menurut pengakuan salah satu orangtua siswa Elin (38) dirinya merasa kesulitan saat mengantar anaknya ke sekolah.
"Setiap harinya kami terpaksa harus gendong anak untuk menyebrangi sungai, karena baju dan sepatu anak takut basah," kata Elin, Selasa (18/7/2023).
Elin mengatakan, sebelumnya memang ada jembatan darurat terbuat dari bambu sehingga kurang lebih baru satu tahun dibuatkan penyebrangan tapi sudah rusak," ujarnya.
Elin bersama orangtua siswa lainnya berharap, adanya jembatan yang bagus serta permanen sehingga tidak lagi mengalami kesulitan saat antar anak ke sekolah.
"Kami sangat berharap sekali pemerintah bangun jembatan yang permanen, sehingga kedepan tidak perlu lagi repot-repot harus ngantar juga nyebrang sungai," paparnya.
Sementara itu Kepala SD Negeri Bunisari Wahidin membenarkan adanya kendala akses siswa maupun orantua siswa saat perjalanan ke sekolah karena jembatan alami kerusakan.
"Ada sekitar 70 siswa yang bertempat tinggal desa karangnungga yang letaknya di seberang kali ciawitali, mereka harus nyebrangi kali, untuk sampai ke sekolah," terang Wahidin.
Itu kalau air kalinya lagi kecil, lanjut Wahidin, namun saat hujan turun kali airnya deras dan berbahaya, seringkali mereka akhirnya tidak masuk sekolah," pungkasnya.
Dari hasil pantauan dilapangan, kondisi jembatan bambu yang memiliki panjang sekitar 20 meter tersebut hasil swadaya komite sekolah bersama para orangtua siswa, kondisinya terlihat miring dan bambu terlihat lapuk sebabkan penyangga jembatan patah hingga sudah tidak dapat dilintasi.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait