CIANJUR, iNewsCianjur.id - Sebagian wilayah di Kabupaten Cianjur dilaporkan mulai mengalami dampak kekeringan. Dampaknya, warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih dan harus mencari sumber air ke daerah yang cukup jauh.
Potensi kekeringan mulai mengancam areal persawahan di lima Kecamatan yaitu di Kecamatan Ciranjang, Sukaluyu, Karangtengah, Haurwangi dan Bojongpicung.a
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mulai fokus melakukan pemetaan daerah berpotensi mengalami kekeringan akibat musim kemarau.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo mengungkapkan, pihaknya sudah mewaspadai potensi kekeringan di sejumlah wilayah Timur dan Selatan. Daerah tersebut merupakan langganan kekeringan saat memasuki musim kemarau.
"Kami sudah menerima sejumlah laporan dari beberapa kecamatan di bagian Timu terkait kekeringan diantaranya dari Kecamatan Ciranjang, Sukaluyu, Karangtengah, Haurwangi dan Bojongpicung. Sedangkan dari wilayah Selatan belum menerima laporan," ujar Rudi saat dihubungi iNewsCianjur lewat telepon, Kamis (13/7/2023).
Upaya antisipasi dan meminimalisir kekeringan tersebut, pihaknya sudah menyiapkan beberapa langkah yang akan dilakukan seperti menyiapkan truk tangki pengangkut air untuk nantinya dibawa ke daerah yang mengalami kekeringan.
“Langkah-langkah kami nanti akan menyiapkan air bersih dan berkordinasi dengan beberapa dinas yang memiliki truk tangki yang bisa membawa air bersih seperti PDAM,” jelasnya.
BPBD terus berkoordinasi dan berkomunikasi dengan relawan di setiap kecamatan maupun dengan semua aparatur pemerintahan kecamatan. Kekeringan yang terjadi disejumlah kecamatan tersebut akibat kondisi kemarau, sehingga menyebabkan sumber air mengalami penyusutan.
"Kekeringan ini akibat musim kemarau, sehingga sumur dan sumber air yang biasa digunakan masyarakat debitnya menurun," katanya.
Rudi Wibowo menambahkan, pihaknya sudah memerintahkan petugas BPBD dan Relawan Tangguh Bencana (Retana) kesejumlah wilayah untuk mendeteksi ancaman kekeringan.
“Kami selalu siaga mewaspadai potensi kebencanaan,” pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi
Artikel Terkait