CIANJUR, iNews.id, Pembangkit Jawa Bali ( PJB ) Up Cirata ternyata belum mengeluarkan izin untuk adanya pembangunan Jembatan Apung di genangan waduk Cirata.
Hal tersebut dikatakan, Ass.Officer Pam Aset dan CSR, Pintor Manurung, ia mengatakan bahwa PJB hanya mengetahui rencana akan dibangunnya jembatan. Namun pihaknya belum mengeluarkan izin apapun baik lisan maupun tertulis.
" Kita sebenarnya hanya sekedar tahu bahwa ada rencana pembangunan jembatan itu, memang sudah pernah bertemu dengan pihak pengembang, namun kalo untuk izin dari kita belum pernah kita terbitkan, tapi pembangunan tetap dilanjutkan, kemungkinan Minggu depan kita akan terbitkan surat teguran," kata Pintor melalui sambungan telpon, Sabtu, (13/8/22).
Pintor juga menyayangkan sikap pengembang yang membangun Jembatan dengan izin yang masih dipertimbangkan.
" Sudah ada surat permohonan izin pada kita, tapi, belum pernah kita proses, artinya masih dalam tahap penggodogan, tetapi mereka tetap membangun, harusnya ada izin dulu baru membangun, dan saya pun baru tahu dua Minggu kebelakang ini bahwa ada pembangunan (pengerjaan)," pungkasnya.
Ditanya sanksi apa yang akan dikeluarkan pihak PJB, Pintor mengatakan bahwa pihak pengembang harus memberhentikan terlebih dahulu pembangunan jembatan tersebut sebelum surat izin diterbitkan dan jika izin tidak keluar maka terpaksa harus dibongkar.
" Kita akan memberikan surat teguran dulu mas, untuk sanksi lain kita belum ada kajian kesana, ditegoran itu rencana kita mohon untuk diberhentikan dulu sampai selesai semua prosesnya, kalo misal keputusan kita nanti tidak mengizinkan apa boleh buat harus dibongkar," ujarnya, menjelaskan.
Diketahui bahwa pembangunan jembatan apung terpanjang di Genangan Cirata tersebut bermula dari Dermaga Calingcing Desa Sindangjaya, Kecamatan Ciranjang. Saat ini pembangunan jembatan tersebut hampir rampung dan akan mencapai garis finish sekitar 300 meter lagi di kawasan Pinus Jagabaya, Desa Cikidangbayang, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur.
Editor : Nursidik
Artikel Terkait
