MATI adalah penghancur harapan dan angan-angan manusia. Setelah mati maka organ tubuh manusia akan membusuk secara alamiah.
Nah, tahapan pembusukan jasad di dalam liang kubur terdiri atas 5 tahapan berbeda hingga akhirnya satu-satunya yang tersisa hanyalah tulang kering.
BACA JUGA:
Kebo Bule Keraton Solo Mati jelang 1 Suro, Pertanda Apa?
Seberapa cepat tubuh membusuk bergantung pada beberapa faktor, seperti suhu, apakah tubuh berada di luar atau di dalam air, serta jumlah bakteri yang ada dalam tanah.
Untuk tahu lebih lanjut bagaimana proses pembusukan mayat pada bagian tubuh mana saja yang membusuk lebih cepat
1. Pucat pada Kulit
Tahap ini bisa berlangsung beberapa hari hingga seminggu. Salah satu perubahan pertama yang terlihat adalah timbulnya pallor mortis.
BACA JUGA:
Ratusan Ikan Mati di Kali Baru Kramat Jati, Dinas LH Ambil Sampel Air untuk Uji Lab
Ini adalah saat tubuh mulai pucat akibat kurangnya sirkulasi dan darah berhenti mengalir melalui kapiler. Di kuburan pembusukan dimulai pada daerah perut dan kemaluan.
Subhanallah, perut dan kemaluan adalah dua hal terpenting yang anak cucu Adam ini saling bergulat dan menjaganya di dunia.
Dua hajat, yang karenanya Allah azza wa jalla membuat manusia merugi di dunia akan membusuk pada malam pertamanya di kuburan. Setelah itu, mulailah jasad berubah warna menjadi hijau kehitaman.
BACA JUGA:
Perusahaan di Australia Tawarkan Jasa Hidupkan Kembali Orang Mati
Setelah berbagai make up, dan alat-alat kecantikan membuatnya memiliki ragam pesona, nanti tubuh manusia hanya akan memiliki satu warna saja.
2. Kembung
Sekitar 3–5 hari setelah kematian, bakteri mulai berkembang biak dan menghasilkan berbagai gas seperti karbon dioksida, metana, nitrogen, dan hidrogen sulfida. Gas inilah yang menjadi alasan kenapa tubuh bisa menggembung.
Di kuburan, mulailah anggota-anggota tubuh membusuk seperti limpa, hati, paru-paru dan lambung. Ketika bakteri di usus tidak bisa lagi dikendalikan, mereka mulai bereproduksi dan memakan tubuh.
Sebuah studi yang dilakukan oleh The Human Microbiome Project, menemukan bahwa dibutuhkan bakteri sekitar 58 jam untuk menyebar ke seluruh tubuh ke hati, limpa, jantung dan otak.
Proses tersebut, menghasilkan gas yang menyebabkan perut kembung. Di daerah beriklim sedang, kembung akan terjadi selama dua hingga tiga hari.
3. Kulit Terkupas
Penumpukan gas meningkatkan tekanan di dalam tubuh, mendorong cairan di antara lapisan kulit dan menyebabkan lapisan luar mengelupas.
4. Pola Daging Berubah
Tanpa oksigen untuk mengikat, hemoglobin dalam darah mengikat belerang sebagai gantinya, mengisi arteri dan vena dengan zat hitam kehijauan.
Ini memberi daging penampilan yang dikenal sebagai marbling, yakni poda daging yang mirip dengan marmer.
5. Organ Cair Keluar
Peningkatan tekanan memaksa cairan tubuh dan organ cair keluar dari setiap lubang yang tersedia. Bola mata bisa copot dan tubuh bahkan diketahui bisa meledak.
6. Menetasnya Belatung
Bahan kimia yang dikeluarkan oleh tubuh menarik lalat, yang bertelur di dalam dan di sekitar lubang. Segera setelah itu, belatung menetas dan mulai memakan daging dan organ tubuh.
7. Serangga Berkumpul
Serangga lain, seperti kumbang, tertarik pada tubuh, serta burung kecil yang ingin memakannya. Hewan pemakan bangkai lainnya juga akan muncul untuk mengambil daging dari tulang.
8. Skeletonisasi
Tahap terakhir adalah skeletonization, ketika jaringan lunak sepenuhnya hilang. Pemutihan dan pengelupasan tulang dimulai sekitar sembilan bulan setelah terpapar.
Angin, hujan, erosi dan abrasi mengambil alih dan tulang-tulang terdisartikulasi selama bulan-bulan dan tahun-tahun berikutnya.
Editor : Nursidik
Artikel Terkait