Sumbangan Hewan Kurban ke ACT Sulsel Anjlok, Ini Penyebabnya

Rini Puji Astuti
Sumbangan Hewan Kurban ke ACT Sulsel merosot drastis imbas kasus dugaan penyelewengan dana oleh petinggi lembaga tersebut. (Foto: Dok. iNews.id)

MAKASAR, iNews.idSumbangan hewan kurban dari masyarakat ke Aksi Cepat Tanggap (ACT) Cabang Sulawesi Selatan tahun ini anjlok drastis. Penyebab turunnya jumlah sumbangan hewan kurban diduga dampak isu gaji petinggi lembaga filantropi ACT tersebut. Kepala Cabang ACT Sulsel, Maskur Muhammad mengakui, pemberitaan ACT terkait isu tersebut berpengaruh terhadap jumlah masyarakat yang mendonasikan hewan kurban melalui ACT.

 

Dia mengungkapkan, ada sekitar 30 persen penurunan sumbangan hewan kurban tahun ini.  "Kalau di Makassar setelah pemberitaan itu cukup berpengaruh, (donatur hewan kurban) berkurang sekitar 30 hingga 40 persen. Saat ini, hanya baru 45 ekor kambing kurban. Kalau tahun lalu itu mencapai 78 ekor kambing yang diberikan dari donatur untuk dikorbankan melalui ACT," kata Maskur di kantor ACT Sulsel, Selasa (5/7/2022).

Hingga saat ini, kata dia, orang yang ingin berdonasi di ACT Sulsel masih tetap ada. Namun, jumlah donatur tidak akan sama seperti hari-hari sebelum isu pemotongan dana donasi merebak di masyarakat. "Orang yang berdonasi tetap ada, tapi tidak akan sama dengan beberapa hari kemarin. Jadi kemungkinan besar ini akan terus berkelanjutan tapi tidak kita tahu sampai kapan. Kita juga tetap mengikuti perkembangan dari pusat sehingga mudah-mudahan bisa cepat terselesaikan," katanya. 

Meski demikian, Maskur tetap optimistis para donatur yang berada di Sulawesi Selatan, terkhusus di Makassar akan tetap memberikan donasinya untuk disalurkan melalui ACT Sulsel. "Memang berpengaruh, tapi kita tetap mengupayakan yang terbaik meneruskan amanah ummat pastinya dan kita tidak akan henti-hentinya mengajak masyarakat untuk berbuat kebaikan," ungkapnya. Sebelumnya, tanda pagar (tagar) #AksiCepatTilep hingga #JanganPercayaACT, hingga tagline 'Kantong Bocor Dana Umat' tersebar dan viral di media sosial. 

Hal tersebut membahas soal isu gaji petinggi ACT yang mencapai puluhan hingga ratusan juta Rupiah. Selain itu, dalam laporan itu disebutkan bahwa petinggi ACT menerima sejumlah fasilitas mewah dan memotong uang donasi. Dalam klarifikasinya, Presiden ACT Ibnu Khajar menyampaikan permohonan maaf terkait dugaan penyelewengan dana donasi yang ramai di media sosial tersebut.

Ibnu mengatakan saat ini kondisi keuangan ACT dalam kondisi baik. Hal demikian sekaligus membantah pemberitaan yang menyatakan bahwa keuangan ACT bermasalah akibat dugaan penyelewengan tersebut. Ibnu lalu menyebut laporan keuangan ACT sudah berkali-kali mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berdasarkan hasil audit. "Kami mewakili ACT meminta maaf sebesar-besarnya," kata Ibnu dalam konferensi pers.
 

Editor : Nursidik

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network