CIANJUR, iNews.id- Kabupaten Cianjur terkenal dengan makanan khas berupa tauco dan beras Pandanwangi, Cianjur juga tak kalah populer karena memproduksi aneka manisan basah dan kering yang banyak digemari warga dalam kota maupun luar kota. Salah satunya adalah manisan buah-buahan.
Buah pala sendiri merupakan buah yang memiliki aroma harum dan termasuk jenis rempah primer.
Menurut Kamaludin, (35) tahun, salah seorang pengrajin manisan buah-buahan skala rumahan di kampung menek Rt 03/ Rw 04 Desa Sukawangi Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, buah pala juga kaya manfaat.
“Buah pala mengandung senyawa kimia yang dapat membantu mengobati masuk angin, insomnia, memperlancar pencernaan, dan meningkatkan selera makan serta mampu mengatasi rasa mual,” ujarnya
Namun karena rasanya yang pedas, terang kamaludin, pala tidak bisa dikonsumsi langsung. Alternatifnya adalah dengan mengolah pala menjadi kudapan. Salah satunya adalah manisan buah pala.
“Manisan pala memiliki rasa yang khas, yaitu perpaduan antara manis dan asam segar". Ungkapnya.
menurut Kamaludin, yang menarik perhatian konsumen untuk tetap setia mengonsumsi manisan buah pala yang kering maupun yang basah. Kamaludin menuturkan manisan pala terbuat dari daging buah pala yang masih segar. Setelah dikupas dan dipotong-potong sesuai selera, daging pala direbus kemudian direndam dengan air garam.
“Untuk mempertahankan tekstur buah biasanya direndam dengan air kapur. Hasilnya buah tetap segar dan renyah meski pun sudah direbus,” tuturnya.
Di pasaran biasanya yang paling sering dijumpai adalah jenis manisan pala kering, Paladang (Pala dan Gedang) Selain lebih enak, manisan pala kering juga tahan lama. Ada juga manisan pala basah. Proses pembuatannya sangat sederhana dan cepat.
Kamaludin mengatakan "Usahanya ini sudah berjalan 8 tahun lamanya, Dengan Harga Jual Kisaran Rp. 15.000, - 60.000 Rupiah, Omzet bisa sampai 15 juta / Bulan, Dia Juga berharap "Usahanya ini bisa lebih Maju dan Pemasaran Produknya bisa menjangkau lebih luas sampai ke pelosok negeri, dari sabang sampai merauke ". Tutupnya.
Editor : Nursidik
Artikel Terkait