CIANJUR, iNews.id- Kepala Desa (Kades) Ciranjang, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat jadi korban penipuan penggandaan uang.
Informasi diterima, awalnya kronologi kejadian, Kamis 23 Juni 2022 sekitar pukul 02:00 WIB, telah datang Babinsa Koramil Ciranjang ke Polsek Ciranjang melaporkan, bahwa ada kejadian di Desa Karangwangi. Setelah itu anggota piket gabungan cek kejadian tersebut sesampainya di TKP sudah ada 5 orang saksi.
"Kemudian ada seseorang tidak sadarkan diri di dalam kamar," kata Kapolsek Ciranjang Kompol Aca Nana Suryadi, Jumat (24/6/2022).
Kapolsek Ciranjang mengatakan, ternyata yang pingsan tersebut Kades Ciranjang, H. Deden Efendi, yang kemudian dibawa ke puskesmas.
"Namun karena tidak sanggup akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cianjur," ujarnya.
Lebih lanjut, Kapolsek Ciranjang menyampaikan, selanjutnya ke 5 saksi tersebut dibawa ke Polsek Ciranjang, untuk dimintai keterangan, sehubungan dengan kades tersebut tidak sadarkan diri. Dan, setelah dimintai keterangan dari 5 saksi tersebut, bahwa kronologis sehingga Kades Ciranjang tersebut tidak sadarkan diri awalnya ada seseorang yang diduga pelaku SK, yang mengaku bisa menggandakan uang.
"Sehingga akhirnya kades terbujuk untuk menggandakan uang tersebut," terang Kompol Nana.
Menurut keterangan saksi, masih ujar Kapolsek Ciranjang, bahwa Kades Ciranjang sudah menyiapkan uang Rp100 juta untuk digandakan menjadi Rp1 hingga Rp2 miliar. Namun, saksi tidak ada yang melihat uang tersebut.
Lebih lanjut Kapolsek Ciranjang mengungkapkan, hanya pengakuan kades saja, setelah itu yang diduga pelaku tersebut masuk ke dalam kamar bersama berdua dan melakukan ritual penggandaan uang.
"Nah! Saat itu 5 saksi disuruh menunggu di luar," timpalnya.
Terpisah, Dodi (54) warga Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku membenarkan, sekitar 15 menit melihat ke dalam kamar dan melihat kades sudah tidak sadarkan diri, dan pelaku sudah tidak ada di tempat.
"Diduga melarikan diri dengan membawa uang tersebut," ujarnya.
Dodi menambahkan, Itu di tempat kejadian di dalam kamar ditemukan barang bukti (BB) berupa gelas isinya minuman teh, kain kapan putih.
"Permasalah ini telah ditangani dan dilaporkan ke pihak kepolisian," tutup salah satu saksi mata yang waktu itu berada di TKP.
Sementara itu, pihak kepolisian telah mengambil langkah atau upaya yang dilakukan, yaitu melakukan cek TKP dan olah TKP, mendata saksi-saksi.
Editor : Nursidik
Artikel Terkait