Angka Putus Sekolah di Cianjur Tembus 50 Ribu Anak, Disdikpora Lakukan Validasi Besar-besaran
CIANJUR, iNewsCianjur.id - Angka anak yang tidak melanjutkan pendidikan di Kabupaten Cianjur pada tahun ini diperkirakan mencapai 50 ribu orang. Data tersebut masih bersifat sementara dan terus diperbarui seiring proses validasi ulang yang tengah berlangsung di tingkat kecamatan.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Ruhli Solehudin, menyebutkan angka tersebut merupakan rilis awal dari Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) dan belum menjadi data final. Hingga saat ini, hampir 70 persen kecamatan telah melakukan pemutakhiran dan pencocokan ulang data di wilayah masing-masing.
“Berdasarkan rilis Pusdatin, angka putus sekolah di Cianjur berada di kisaran 50 ribu anak. Namun ini masih terus kami kroscek karena proses input belum sepenuhnya selesai. Saat ini validasi berjalan dan hampir 70 persen kecamatan sudah melakukan pembaruan database,” ujar Ruhli, Rabu (17/12/2025) kemarin.
Untuk memastikan akurasi dan keabsahan data, Disdikpora Cianjur melakukan sinkronisasi lintas sektor dengan berbagai instansi terkait. Koordinasi dilakukan bersama Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Sosial, Kantor Kementerian Agama, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), serta Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida).
“Kolaborasi lintas instansi ini penting agar data yang kami miliki benar-benar valid, terpadu, dan bisa menjadi dasar kebijakan yang tepat sasaran,” jelasnya.
Ruhli berharap, proses validasi dan pemutakhiran data tidak hanya menghasilkan angka yang akurat, tetapi juga berdampak langsung pada penurunan jumlah anak putus sekolah setelah dilakukan intervensi kebijakan. Ia optimistis, hasil akhir yang akan dilaporkan ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menunjukkan tren penurunan.
“Harapannya, setelah updating dan validasi akhir, angka putus sekolah yang kami laporkan ke Kemendikdasmen dapat menurun,” ungkapnya.
Di sisi lain, Disdikpora Cianjur terus menjalankan berbagai langkah konkret untuk menekan angka putus sekolah. Sejumlah program strategis akan dilanjutkan pada tahun mendatang, mulai dari pemberian beasiswa pendidikan, program kepala sekolah sebagai orang tua asuh bagi siswa rentan, hingga optimalisasi dana CSR melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Upaya pengentasan putus sekolah tetap menjadi prioritas. Program yang sudah berjalan akan kami perkuat dan lanjutkan tahun depan,” pungkas Ruhli.
Editor : Ayi Sopiandi