get app
inews
Aa Text
Read Next : Gebyarkan Cinta Untuk Anak Neger: Ibu Bupati Cianjur Ajak Wujudkan PAUD yang Bermain dan Belajar

3 Bocah Yatim Piatu di Cianjur Hidup Meringis di Bawah Atap Rumah Nyaris Roboh, BLT Tidak Penah Ada

Kamis, 30 Oktober 2025 | 11:07 WIB
header img
Di Kampung Sukatani, RT 04/RW 03, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara, tiga bersaudara harus menanggung kenyataan pahit hidup tanpa orang tua dan tanpa uluran tangan pemerintah. Foto: ist.

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Di tengah kemajuan zaman yang serba digital, masih ada potret kehidupan yang menguras air mata di pelosok Cianjur Selatan. Di Kampung Sukatani, RT 04/RW 03, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara, tiga bersaudara harus menanggung kenyataan pahit hidup tanpa orang tua dan tanpa uluran tangan pemerintah.

Mereka adalah Ginanjar, Riswan, Pajri Setiawan, dan Pitria Nurhayati, anak-anak dari pasangan almarhum Wahyu dan Sopiah. Sang ayah dan ibu dikabarkan meninggal dunia beberapa waktu lalu, meninggalkan ketiga anaknya dalam kondisi serba kekurangan.

Sebelum meninggal, Wahyu dan Sopiah disebut sudah berkali-kali mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah setempat. Namun, hingga ajal menjemput keduanya, bantuan yang diharapkan tak kunjung datang. Kini, hanya tinggal rumah reyot nyaris roboh yang menjadi saksi perjuangan hidup keluarga kecil ini.


Rumah tidak layak huni milik Pasutri Wahyu-Sopiah, kondisinya memperihatinkan. Foto: ist.

Riswan, yang sempat menempuh pendidikan di salah satu SMK Negeri di Cianjur, terpaksa berhenti sekolah karena alasan biaya. Dua adiknya pun mengikuti jejak serupa, meninggalkan bangku pendidikan demi bertahan hidup.

“Dulu saya masih sekolah, tapi sekarang saya harus kerja serabutan buat makan dan bantu adik-adik,” tutur Riswan lirih.

Meski dalam kesederhanaan dan keterbatasan, semangat Riswan tak pernah padam. Setiap hari ia berusaha menjadi tulang punggung keluarga, menambal hidup dengan kerja serabutan di sekitar kampung. Ia hanya bisa pasrah, menerima takdir hidupnya yang berubah drastis sejak kepergian kedua orang tua tercinta.

Namun, di tengah keputusasaan itu, secercah harapan muncul. Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan, kolaborasi bersama Komunitas Sosial Bagong Mogok Cianjur tergerak untuk membantu dan adik-adiknya. Mereka berencana membangun kembali rumah reyot tersebut agar layak huni.


Mendiang almarhum Sopiah momen saat foto bareng anaknya, di halaman rumah yang kondisinya memperihatinkan. Foto: ist.

“Kami tidak bisa diam melihat kondisi mereka. Ini tanggung jawab sosial kita bersama,” ujar Pengurus Komunitas Sosial Bagong Mogok, yang juga sebagai Anggota DPRD Kabupaten Cianjur, Fraksi PKB, Gopar Hendra Gunawan.

Kisah Riswan dan keluarganya menjadi pengingat bahwa di balik kemajuan kota, masih banyak keluarga kecil yang berjuang dalam kesunyian menanti kepedulian dan keadilan sosial yang seharusnya menjadi hak setiap warga.

Editor : Ayi Sopiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut