DPRD Cianjur Desak Evaluasi Total Program MBG, Empat Kali Kasus Keracunan Siswa Jadi Alarm Serius

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Rangkaian kasus keracunan massal akibat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Cianjur membuat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) geram.
DPRD mendesak evaluasi total terhadap penyelenggaraan program tersebut sebelum lebih banyak korban berjatuhan.
Ketua DPRD Cianjur, Metty Triantika, menegaskan kasus keracunan usai siswa menyantap MBG bukan lagi kejadian tunggal, melainkan berulang hingga menelan korban dalam jumlah besar. Ia menilai kondisi ini sebagai peristiwa luar biasa yang tak bisa dianggap remeh.
“Semua pihak terkait harus duduk bersama mencari tahu penyebab pastinya. Evaluasi menyeluruh mutlak diperlukan agar kasus serupa tidak terulang,” ujar Metty kepada wartawan, Minggu (14/9/2025) kemarin.
DPRD juga berencana memanggil pihak terkait, termasuk Badan Gizi Nasional (BGN) Cianjur, untuk membahas langkah pencegahan sekaligus memastikan pendampingan bagi para siswa yang terdampak.
“Tujuan mulia dari program ini jangan sampai ternodai oleh lemahnya pelaksanaan di lapangan. Apalagi anak-anak bisa mengalami trauma dan enggan mengonsumsi MBG lagi,” tambahnya.
Senada, Ketua DPC GMNI Cianjur, Agus Rama Tunggara, menilai penyelenggaraan MBG di Cianjur penuh persoalan. Menurutnya, pemerintah harus berani menghentikan sementara program tersebut hingga evaluasi tuntas dilakukan.
“Hentikan dulu programnya. Jangan biarkan anak-anak terus jadi korban. Pemerintah juga wajib memberi kompensasi serta pendampingan psikologis kepada siswa terdampak,” tegas Agus.
Agus bahkan mengancam akan menggelar aksi unjuk rasa jika pemerintah daerah tidak segera melakukan evaluasi serius.
“Keselamatan anak-anak jauh lebih penting daripada sekadar menjalankan program. Kalau dibiarkan, kepercayaan publik terhadap MBG bisa runtuh,” katanya.
Sebagai catatan, dalam beberapa bulan terakhir tercatat empat kali kasus keracunan siswa di Cianjur akibat MBG. Terbaru, 36 siswa di Kecamatan Cugenang harus mendapat perawatan medis setelah mengalami gejala mual, pusing, hingga muntah usai menyantap makanan dari program tersebut.
Editor : Ayi Sopiandi