Garda Pesona Jayapura: Simfoni Laut, Cemara, dan Senja di Ujung Selatan Cianjur

CIANJUR, iNewsCianjur.id – Ada rasa damai yang sulit diungkapkan ketika langkah kaki berhenti di hamparan pasir Garda Pesona.
Angin laut berhembus lembut dari selatan, membawa aroma asin yang berpadu dengan kesejukan deretan cemara yang tegak seperti penjaga setia di tepi pantai.
Seakan-akan pepohonan itu sengaja ditanam untuk menjadi payung alami bagi siapa pun yang datang mencari teduh di tengah teriknya pesisir Cidaun.
Bentangan seluas lima hektare ini bukan sekadar destinasi wisata. Garda Pesona, hasil reklamasi di Desa Jayapura, Kecamatan Cidaun, adalah simbol perubahan dari lahan tak terpakai menjadi ruang hidup baru yang kini memberi manfaat nyata bagi warga desa.
“Dulu tempat ini hanyalah hamparan kosong. Sekarang, ia menjadi kebanggaan kami, tempat warga mencari nafkah sekaligus wisatawan mencari ketenangan,” kata Solihin, Kepala Desa Jayapura, sambil menatap lautan yang berkilau diterpa cahaya matahari.
Di siang hari, suasana terasa lengkap. Para pengunjung bisa bersantai di bawah naungan cemara, menikmati deburan ombak sambil duduk santai. Para pemancing pun dimanjakan dengan dua pilihan kolam air payau yang tenang bagi pencari ikan tawar, dan lautan lepas yang menggoda para pemburu ikan laut.
Namun, pesona sesungguhnya hadir ketika senja perlahan turun. Cahaya keemasan memantul di permukaan laut, menciptakan panorama yang membuat siapa pun terpaku, enggan kehilangan momen pergantian warna langit. Di tepi pantai, suara tawa anak-anak yang bermain pasir berpadu dengan aroma jagung bakar dari warung kecil, menghadirkan suasana sederhana namun hangat.
Lebih dari sekadar wisata, Garda Pesona adalah cermin bagaimana sebuah desa mampu membangun harapan dari keterbatasan. Berkat gotong royong dan pengelolaan BUMDes, ruang wisata ini bukan hanya menghidupkan perekonomian warga, tetapi juga menyimpan cerita tentang kemandirian.
Di setiap hembusan angin laut dan gemerisik cemara, Garda Pesona seolah berbisik.
“Selamat datang, nikmatilah teduhnya pantai kami, dan bawalah pulang cerita indah dari selatan Cianjur.”
Editor : Ayi Sopiandi