get app
inews
Aa Text
Read Next : Urus Pajak Sambil Baca Buku Digital, Dispusipda Jabar Luncurkan Anjungan Literasi di P3DW Cianjur

Panas Bumi di Taman Nasional: Sinergi Hijau Menuju Energi Bersih Berkelanjutan

Kamis, 24 Juli 2025 | 20:21 WIB
header img
Media gathering bersama Balai Besar TNGGP dan Direktorat Panas Bumi, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM. Foto: istimewa.

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Upaya Indonesia mewujudkan energi bersih dan mandiri kini memasuki babak baru. 

Di jantung konservasi alam Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), pengembangan energi panas bumi dilakukan secara berkelanjutan tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.

Hal ini mengemuka dalam kegiatan Media Gathering yang digelar Balai Besar TNGGP bersama Direktorat Panas Bumi, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Kamis (24/7/2025), di Cipanas, Kabupaten Cianjur.

Kegiatan tersebut menjadi ajang dialog terbuka antara pemerintah dan media untuk memperkuat pemahaman publik terkait pemanfaatan energi panas bumi di kawasan konservasi

Kepala Balai Besar TNGGP, Ir. Arief Mahmud, M.Si., menegaskan bahwa konservasi dan pembangunan energi tidak harus bertentangan, tetapi justru bisa saling menguatkan.

“Kami memastikan tidak ada aturan yang dilanggar. Konservasi dan energi terbarukan bisa berjalan seiring dengan prinsip ekologis, partisipatif, dan keberlanjutan,” ujar Arief.

Kawasan yang dieksplorasi berada di zona pemanfaatan seluas hanya 0,02% dari total luas taman nasional dan merupakan lahan eksisting bekas perkebunan sayur. 

Tidak ada penggusuran masyarakat justru mereka dilibatkan sebagai mitra konservasi.

“Kami tidak membuka hutan primer. Justru lahan eksisting yang sudah lama digunakan masyarakat, kini dikelola bersama untuk kepentingan bersama,” tambahnya.

Jalur pendakian Gunung Gede Pangrango pun tetap dibuka seperti biasa, memastikan aktivitas wisata tidak terganggu.

Menurut Andi Susmanto, S.T., M.Si., dari Direktorat EBTKE, proyek panas bumi Cipanas menjadi model transisi energi yang menyatukan konservasi, pemberdayaan ekonomi lokal, dan edukasi masyarakat.

“Proyek ini membuka lapangan kerja, mendukung pelatihan keterampilan, dan memperkuat ekonomi lokal sambil mengurangi ketergantungan pada energi fosil,” jelasnya.

Proyek panas bumi di TNGGP berjalan sesuai regulasi, berlandaskan UU No. 21/2014 tentang Panas Bumi dan Permen LHK No. P.4/2019. Semua tahapan dilakukan dengan pengawasan ketat dan keterlibatan masyarakat sejak awal.

Sinergi antara energi terbarukan dan konservasi di TNGGP dinilai sebagai langkah strategis menuju masa depan energi nasional yang ramah lingkungan dan berkeadilan.

“Energi bersih bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal keberlanjutan sosial dan ekologis. Dan itu dimulai dari kolaborasi semua pihak,” pungkas Andi.

Editor : Ayi Sopiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut