6 Desa di Cipanas Raih Status Mandiri, Bukti Kemajuan Nyata Pemerintahan Desa

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Pemerintahan desa saat ini telah mengalami transformasi signifikan dibanding masa lalu. Kini, penggunaan anggaran dari pemerintah pusat menuntut pengelolaan yang lebih transparan dan akuntabel.
Tak hanya soal anggaran, setiap desa juga kini memiliki tingkatan status berdasarkan Indeks Desa. Tahapan tersebut mencakup status Desa Tertinggal, Desa Berkembang, Desa Maju, hingga Desa Mandiri.
Di wilayah Kecamatan Cipanas yang terdiri dari 7 desa, perkembangan status desa menunjukkan tren positif. Sekretaris Kecamatan (Sekmat) Cipanas, Rudi Wibowo, menyampaikan bahwa pada tahun 2024, terdapat 3 desa berstatus Desa Maju dan 4 desa telah menyandang status Desa Mandiri.
"Alhamdulillah, di tahun 2025 Status Desa Mandiri bertambah menjadi 6 Desa sedangkan 1 lagi masih berstatus Desa Maju yaitu Desa Batulawang," ujar Rudi Wibowo saat ditemui di kantornya, Jumat (13/6/2025), didampingi oleh Pendamping Desa.
Rudi menjelaskan bahwa penetapan status desa ini bertujuan untuk mengukur sejauh mana desa mampu memberikan pelayanan dan pembangunan kepada masyarakat.
"Penilaiannya ditentukan dengan Sub atau dimensi pelaksanaan capaiannya yang dirasakan oleh warga masyarakat itu sendiri," tambahnya.
Sementara itu, Pendamping Desa wilayah Cipanas, M. Taufik, menjelaskan bahwa proses penilaian indeks desa dilakukan secara berjenjang, dimulai dari hasil Musyawarah Desa (Musdes), kemudian disahkan oleh camat dan dipresentasikan ke tingkat kabupaten, lalu dilanjutkan ke tingkat selanjutnya.
Menurut Taufik, data indeks desa ini menjadi acuan penting, bukan hanya sebagai laporan administrasi, tetapi juga sebagai dasar untuk menentukan alokasi Dana Desa (DD) di tahun berikutnya.
"Jadi kebijakan-kebijakan Kementerian Desa melalui APBN tentang Desa dan indikator besaran DD tergantung pada indeks desa," jelasnya.
Ia menambahkan, mulai tahun 2025 dan seterusnya, arah kebijakan pembangunan desa akan berbasis data faktual yang harus diperbarui secara berkala melalui verifikasi dari berbagai elemen dan lembaga terkait.
Editor : Ayi Sopiandi