get app
inews
Aa Text
Read Next : Sebanyak 36 SD di Kecamatan Sindangbarang Ikuti Ajang Talenta 

Kisah Pilu Siswa SD di Campakamulya Pertaruhkan Segalanya Demi Pendidikan

Jum'at, 16 Mei 2025 | 19:30 WIB
header img
Jembatan di Desa Sukbabungah Kecamatan Campakamulya butuh perbaikan. (Foto : iNewsCianjur.id).

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Di tengah gemerlap pembangunan di berbagai penjuru negeri, sebuah ironi memilukan terjadi di pelosok Kabupaten Cianjur. 

Puluhan siswa Sekolah Dasar (SD) di Desa Sukabungah, Kecamatan Campakamulya, setiap hari harus berjibaku dengan maut demi menimba ilmu. 

Mereka terpaksa menyeberangi jembatan bambu reyot yang kondisinya memprihatinkan, bahkan nyaris roboh, hanya untuk mencapai gerbang sekolah.

Jembatan Kampung Legok Huni, yang seharusnya menjadi penghubung harapan dan kemudahan akses bagi warga, termasuk para pelajar, justru menjelma menjadi momok yang menakutkan. 

Infrastruktur vital ini menjadi satu-satunya jalan bagi mereka untuk beraktivitas sehari-hari, namun ironisnya, sentuhan perbaikan seolah enggan menghampirinya sejak bertahun-tahun lamanya.

Kepala Desa Sukabungah, Asep Juanda, dengan nada prihatin mengungkapkan bahwa pihaknya telah berulang kali mengajukan permohonan perbaikan, bahkan penggantian total jembatan ini kepada berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari daerah, provinsi, hingga pusat. 

Namun, hingga saat ini, suara mereka seolah terbentur tembok bisu tanpa ada respons yang berarti.

"Sudah lama kami mengajukan perbaikan, bahkan penggantian jembatan kepada pemerintah daerah, provinsi, hingga pusat. Tapi sampai sekarang belum ada tanggapan," ujar Asep Juanda saat ditemui di kantornya, Jumat (16/5/2025).

Kondisi jembatan saat ini, lanjut Asep, sudah sangat mengkhawatirkan dan mengancam keselamatan. Bambu-bambu yang menjadi penyangga utama jembatan terlihat jelas sudah lapuk dimakan usia dan sebagian besar nyaris patah. 

Situasi semakin diperparah saat musim hujan tiba. Jembatan berubah menjadi arena berbahaya yang licin, meningkatkan risiko terpeleset dan jatuh bagi anak-anak kecil maupun warga dewasa yang melintas.

Kekhawatiran mendalam juga dirasakan oleh para orang tua siswa. Mereka tidak bisa menyembunyikan kegelisahan setiap kali melihat anak-anak mereka harus menantang bahaya demi meraih pendidikan. 

Desakan agar pemerintah segera bertindak nyata untuk membangun jembatan permanen yang layak dan aman terus menggema dari para orang tua.

“Banyak orang tua siswa yang meminta kepada pemerintah desa untuk segera mengambil tindakan dengan memperbaiki jembatan ini demi keselamatan anak-anak mereka," kata Asep.

"Para orang tua sangat khawatir dengan kondisi jembatan yang berbahaya ini. Warga juga tidak ingin menunggu sampai terjadi kecelakaan baru mendapat perhatian,” tuturnya.

Kisah pilu puluhan siswa SD di Cianjur ini menjadi tamparan keras bagi realitas pembangunan di Cianjur  masih terdapat wilayah-wilayah pedesaan yang terpinggirkan, di mana akses terhadap infrastruktur dasar seperti jembatan yang aman pun menjadi barang mewah.

Editor : Ayi Sopiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut