Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu Dirikan Komunitas Sosial "Bagong Mogok": Filosofi Simbol Kepedulian

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Brigadir Jenderal Polisi Asep Guntur Rahayu mendirikan sebuah komunitas sosial yang unik bernama "Bagong Mogok".
Komunitas ini bertujuan untuk memberikan bantuan dan memberdayakan masyarakat yang membutuhkan melalui berbagai upaya nyata. Semangat yang diusung komunitas ini tertuang dalam motonya, "Satekah Polah Ngabela nu Susah," yang berarti sekuat tenaga membela yang susah.
Salah satu hal yang menarik perhatian adalah penggunaan kepala Babi hutan (Bagong) sebagai siloka atau lambang komunitas.
Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu menjelaskan filosofi di balik pemilihan simbol ini. Menurutnya, meskipun Babi hutan seringkali dianggap sebagai hewan yang memiliki konotasi negatif, namun tetap memiliki manfaat dalam ekosistem. Analogi ini diterapkan pada manusia, di mana seburuk apapun perilaku seseorang, tetap harus diupayakan untuk bisa memberikan manfaat bagi sesama.
"Sehina-hinanya kelakuan hewan 'Bagong' atau Babi hutan masih bisa bermanfaat. Begitu juga dengan manusia seburuk-buruknya kelakuannya namun harus tetap berguna dan bermanfaat bagi sesama," ujar Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu, dalam sambutannya di kegiatan family gathering di Cipanas, Sabtu (10/5/2025) malam.
Komunitas Sosial Bagong Mogok hadir dengan tekad yang kuat untuk menjadi bagian dari solusi bagi permasalahan sosial di masyarakat.
Mereka berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif dan menjadi mitra yang bermanfaat bagi pemerintah dalam upaya menyejahterakan masyarakat. Dengan semangat gotong royong dan filosofi yang mendalam, Bagong Mogok diharapkan dapat menjadi penggerak perubahan yang signifikan bagi mereka yang membutuhkan uluran tangan.
Editor : Ayi Sopiandi