Wabah Chikungunya Serang Puluhan Warga Bonjopi di Cianjur

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Sedikitnya 40 warga Kampung Cibiuk RT 02/09, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, diduga kuat terjangkit virus Chikungunya.
Dugaan ini muncul setelah puluhan warga mengalami gejala penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut.
Gejala yang dirasakan warga di antaranya demam tinggi, nyeri di sekujur tubuh, ngilu pada sendi, bahkan beberapa warga mengalami kesulitan berjalan akibat rasa kaku seperti lumpuh.
Menurut keterangan warga mereka mengira yang terjangkit hanya beberapa orang. Namun setelah didata.banyak jualga warga yang mengalami gejala serupa. Warga kemudian segera memeriksakan diri ke Puskesmas Bojongpicung.
“Saya kira hanya saya yang merasakan gejala Chikungunya, tapi setelah bertanya ke warga lain, ternyata banyak yang mengalami hal sama. Akhirnya kami bersama-sama periksa ke Puskesmas Bojongpicung,” tutur Rahmat (37), salah satu warga yang terkena Chikungunya, Rabu (9/4/2025) kemarin.
Kepala Seksi Kesejahteraan Rakyat (Kasi Kesra) Desa Sukaratu, Aliundin, membenarkan adanya puluhan warga yang mengeluhkan gejala terjangkit Chikungunya dan saat diperiksa memang ada gejala terserang penyakit Chikungunya," katanya.
Tim medis dari Puskesmas, bersama Forkopimcam Bojongpicung, Bidan Desa, dan Kepala Desa Sukaratu langsung turun ke Kampung Cibiuk untuk memeriksa dan memberikan penanganan awal kepada seluruh warga yang terdampak.
"Kami melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mengambil sampel darah dari beberapa warga yang menunjukkan gejala suspek Chikungunya," terangnya.
Kepala Puskesmas Bojongpicung, Heni Supenti, membenarkan adanya laporan warga yang mengalami gejala Chikungunya. Awalnya tercatat sebanyak 38 orang terkena, namun jumlah tersebut bertambah menjadi 40 orang.
“Hingga saat ini sudah 40 warga yang diduga terkena Chikungunya. Kami sudah melakukan pengobatan dan memberikan imbauan kepada warga agar menjaga kebersihan lingkungan, baik di luar maupun di dalam rumah,” ungkapnya.
Heni menambahkan, sampel darah warga yang terdampak telah diambil untuk diteliti lebih lanjut di laboratorium kesehatan. Pihak Puskesmas terus memantau kondisi warga setiap hari.
“Seluruh data sudah kami laporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dan RSUD Cianjur. Kami juga memohon bantuan agar dilakukan fogging (pengasapan) untuk mencegah penyebaran virus lebih lanjut,” pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi