get app
inews
Aa Text
Read Next : Berawal Dari Suara Letusan, Satu Rumah Warga di Hegarmanah Ludes Terbakar 

Waduh! Angka Kasus Stunting di Cibeber Cianjur Meningkat

Senin, 16 Oktober 2023 | 18:12 WIB
header img
Kegiatan rembuk stunting di Kecamatan Cibeber Cianjur, Foto : iNewsCianjur.id

CIANJUR, iNewsCianjur.id - Angka kasus stunting di Kecamatan Cibeber Naik, dari awalnya sebanyak 64 kasus di tahun 2022 kini menjadi 70 kasus per bulan Oktober 2023.

Data tersebut diperoleh dari salah satu petugas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Puskesmas Cibaregbeg, Ineu, saat digelar kegiatan rembuk stunting tingkat Kecamatan Cibeber di Bale Panyangling Rasa Kantor Balai Desa Cihaur Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, Senin (16/10/2023).

"Itu data dari dua Puskesmas yang sudah digabung, dari Puskesmas Cibaregbeg dan Puskesmas Cibeber," ujarnya.

Namun berbeda dengan data yang disampaikan Camat Cibeber kepada iNewsCianjur.id, sesaat setelah kegiatan rembuk stunting berakhir.

Camat Cibeber Indra Sunggara mengatakan, ada sebanyak 64 kasus stunting di tahun 2022 dan sebanyak 66 kasus di tahun 2023.

"Ya itulah kita perlu adanya konsiliasi data dari berbagai pihak, hari ini dalam rembuk stunting kita telah sepakati untuk adanya laporan setiap tiga bulan kepada kami sebagai ketua TPPS untuk disingkronkan," ujar Indra.

Faktor penyebab dari bedanya data, Lanjut Indra, bisa saja  dari standar pengukuran atau juga dari pergerakan data.

"Ini penting ketika data sudah sama, kita bergeraknya enak, interpensinya berdasarkan Perpres no 72 tahun 2021 untuk stunting ada dua interpensi yaitu interpensi spesifik dan interpensi sensitif, dan nantinya data akan kita bagi dua," terang Indra.

Indra menegaskan, stunting merupakan tugas bersama, dan telah membagi tugas masing masing.

"Stunting bukan hanya tugas Nakes ataupun juga bukan hanya petugas KB, ini tanggung jawab kita semua, termasuk para OPD dan Kades," kata Indra

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Teny Hernawati yang hadir di kegiatan rembuk stunting Kecamatan Cibeber sebagai pemantau menegaskan, 

"Standar SOP untuk penentuan status balita stunting atau bukan adalah standar yang ada di Puskesmas yang sudah sesuai dengan standar WHO dan Kementrian Kesehatan RI," tegasnya.

Editor : Ayi Sopiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut