get app
inews
Aa Text
Read Next : Empat Lokasi Wisata Curug di Cianjur yang Paling Banyak di Kunjungi Wisatawan

Viral Perempuan Muda asal Cianjur Disekap di Kamboja, buat Video di Kamar Mandi agar Tak ketahuan

Senin, 02 Oktober 2023 | 15:16 WIB
header img
Perempuan muda asal Cianjur mengaku disekap di Kamboja, videonya viral. Foto: Ist

CIANJUR, iNews.id - Sebuah video muncul di mana seorang perempuan muda dari Kabupaten Cianjur meminta bantuan dari Pemerintah Indonesia. Perempuan tersebut mengklaim bahwa dia sedang disekap di sebuah kota di Kamboja.

Dalam video singkat selama 32 detik tersebut, perempuan yang mengidentifikasi dirinya sebagai Vivi Hartati (20 tahun) dari Kampung Kaum Tengah, Desa Kadugpandak, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Dia merekam video tersebut di kamar mandi dan meminta pertolongan untuk diselamatkan dari situasi penahanan yang dia alami oleh seseorang.

Dengan suara yang diturunkan agar tidak terdengar, dia mengungkapkan bahwa dia sedang ditahan di sebuah Mess Pelangi Preah Shinauk, Kota Sihanoukville, Kamboja. Vivi memohon agar dia dapat dipulangkan ke Indonesia.

"Saat ini, saya ditahan di sebuah ruangan di mess di Kamboja, dan paspor saya juga ditahan," kata Vivi dalam video yang menjadi viral.

Perempuan berambut pirang panjang yang mengenakan sweater cokelat terlihat sangat tertekan dan mengaku tidak berani berbicara keras-keras karena takut ketahuan.

Pada akhir video, Vivi mengungkapkan bahwa orang yang menahannya meminta uang tebusan puluhan juta rupiah agar dia bisa pulang.

"Tolong, pak! Tolong saya. Saya ingin pulang. Saya bisa pulang, tetapi saya harus membayar uang tebusan sebesar Rp66 juta," ungkapnya.

Sementara itu, salah satu keluarga korban, Dera (36), yang juga merupakan kakak dari Vivi, mengungkapkan bahwa adiknya baru bekerja selama satu bulan di sebuah hotel di Kamboja dan merasa tidak nyaman di sana.

"Awalnya, dia pergi ke sana dengan tiket dan dijanjikan pekerjaan di sebuah hotel. Tetapi setelah bekerja selama sebulan, dia merasa tidak nyaman. Oleh karena itu, dia disekap karena masih terikat kontrak, dan untuk pulang, dia harus membayar uang tebusan," jelasnya.

Keluarga korban juga telah menerima informasi mengenai lokasi di Mess Pelangi Preah Shinauk, Kota Sihanoukville, Kamboja, di mana Vivi disekap.

"Saat ini, keluarga kami masih berusaha berkomunikasi dan mengumpulkan dana sebesar Rp30 juta untuk membayar uang tebusan. Kami sangat berharap bahwa pemerintah dapat membantu memulangkan adik saya dari Kamboja," ungkapnya.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut