CIANJUR, iNewsCianjur.id – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Cianjur telah membantu para guru yang terdampak gempa bumi beberapa dengan membangun kembali rumah mereka yang rusak.
Ketua PGRI Kabupaten Cianjur, H Sukirman, mengaku jika penanganan pasca gempa bumi hampir setahun lalu hingga kini masih berjalan. Pasalnya, berdasarkan hasil verifikasi di lapangan, jumlah guru yang bangunan rumahnya rusak akibat gempa bumi terdata sebanyak 3.076 orang.
“Selama ini, bangunan rumah guru yang rusak berat sebanyak 713 unit, rusak sedang sebanyak 1.087, dan rusak ringan sebanyak 1.274 unit,” ujar Sukirman saat di konfirmasi melalui sambungan telepon, Minggu (1/10/2023) kemarin.
Menurutnya, bangunan rumah yang rusak berat disalurkan bantuan masing-masing sebesar Rp4 juta, rusak sedang masing-masing sebesar Rp2,8 juta, dan rusak ringan masing-masing sebesar Rp2 juta. Total anggaran yang disalurkan bagi anggota PGRI sebesar Rp4,9 miliar, termasuk di dalamnya biaya untuk merenovasi aula Sekretariat PGR yang juga rusak terdampak gempa.
“Kami juga telah memberikan bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari guru yang terdampak gempa. Di antaranya beras, minyak goreng, mi instans, dan lainnya,” terangnya.
Sedangkan, kata Sukirman, anggaran renovasi aula Sekretariat PGRI serta pembangunan musala At-Tarbiyah dan penginapan PGRI menelan biaya sekitar Rp750 juta. Sukirman berharap dengan renovasi serta pembangunan yang dilakukan bisa berdampak terhadap kinerja para pengurus dan anggota PGRI.
“Gedung PGRI ini ada sejak 1995. Kalau pembangunannya dimulai 1993. Baru kali ini ada perubahan (renovasi). Berarti sudah hampir 28 tahun belum ada rehab atau renovasi bangunan gedung,” pungkasnya.
Editor : Ayi Sopiandi