CIANJUR, News.id - Tradisi memuliakan anak yatim di tanggal 10 Muharam kembali digelar Pesantren Asy Syafiyah bersama warga dan perangkat Desa Sindangasih, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Senin (8/8/2022).
Kebiasaan warga memuliakan anak yatim yang digelar pesantren Asy Syafiyah di Desa Sindangasih sudah setiap tahun rutin dilaksanakan. Namun kegiatan sempat dua tahun terhenti karena pandemi covid-19.
Kepala Desa Sindangasih, Epul Saepulloh, mengatakan memuliakan anak yatim biasanya digelar dengan cara naik delman. Namun karena antusias warga yang membeludak karena baru digelar lagi, alhasil pemerintah desa menyewa mobil wara-wiri sebanyak 19 buah.
"Biasanya memang memakai delman, namun hari ini anak yatimnya berjumlah 460 orang ditambah lagi orangtuanya, jadi panitia mengambil alternatif dengan menyewa mobil wara-wiri," tuturnya kepada wartawan, Senin (8/8/2022).
Peserta tradisi memuliakan anak yatim 10 muharam ini diikuti sekitar seribu orang.
"Jadi terkait pawai 10 Muharam adalah silaturahmi untuk mempererat antar warga desa, jumlah peserta tadi sekitar seribu orang dengan rute jalan sekitar desa," ujarnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Asy Syafiyah, KH Asep Lukmanulhakim, mengatakan bahwa rutinitas ini sudah menjadi kebiasaan turun temurun di lingkungan pondok pesantren.
"Memuliakan anak yatim sudah menjadi tradisi di pesantren kami," jelasnya.
Selain pawai keliling kampung, setiap tanggap 10 Muharam juga dilakukan santunan anak yatim.
Camat Karangtengah, Djoko Purnomo, yang hadir di tradisi 10 Muharam mengapresiasi kegiatan keagamaan yang dilakukan di Desa Sindangasih.
"Tradisi baik ini selalu dijaga dengan baik oleh warga, saya mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini," pungkasnya.
Editor : Nursidik