JAKARTA, iNewsCianjur.id - Eka Tjipta Widjaja pendiri Sinar Mas Group kisah hidupnya sangat menginsipirasi. Bayangkan saja, Sinar Mas merupakan salah satu konglomerasi terbesar di Indonesia.
Tapi siapa sangka, Eka lahir dari keluarga miskin namun berhasil menjadi salah satu orang terkaya di Indonesia semasa hidupnya.
BACA JUGA:
Pendiri Sinar Mas Tutup Usia, Ini Video Profil Eka Tjipta Widjaja
Eka Tjipta Widjaja lahir pada 27 Februari 1921 di Quanzhoun, China. Dia yang lahir dengan nama Oei ek Tjhong bersama keluarganya pindah ke Indonesia saat usianya 9 tahun atau pada 1932.
Kehidupannya yang serba kekurangan, membuat Eka Tjipta hanya mengenyam pendidikan hingga sekolah dasar (SD) di Makassar, Sulawesi Selatan. Dia pun kemudian bekerja untuk membantu keluarganya melunasi utang-utangnya dengan berjualan biskuit dan kembang gula.
Setelah itu, dia berjualan terigu, semen dan kebutuhan lainnya saat Jepang menjajah Indonesia. Dia kemudian beralih menjadi kontraktor pembuat kuburan. Saat semen dan beton habis, dia akhirnya memilih berdagang kopra.
Eka Tjipta lalu hijrah ke Surabaya dan memulai bisnis baru. Dengan kerja kerasnya, dia akhirnya memiliki perkebunan kopi dan karet di Jember. Kemudian, dia mendirikan pabrik minyak kelapa CV Bitung Manado Oil Limited (Bimoli) pada 1968.
Dia juga membangun CV Sinar Mas. Eka Tjitpa juga mendirikan Tjiwi Kimia serta membeli perkebunan kepala sawit dan perkebunan teh. Dia juga membeli Bank Internasional Indonesia (BII) pada 1982. Kemudian mengembangkan bisnisnya ke properti.
Sinar Mas Group pun berkembang menjadi salah satu grup bisnis terbesar di Indonesia, yang bergerak di berbagai sektor, seperti pulp dan kertas, agribisnis dan food, keuangan, developer dan real estate, telekomunikasi, energi dan infrastruktur, serta kesehatan dan pendidikan.
Dia memiliki perusahaan penghasil kelapa sawit terbesar dunia, Golden Agri-Resources. Dia juga menguasai mayoritas saham Sinar Mas Multiartha. Selain itu, juga memiliki bisnis yang bergerak di bidang properti, yakni Sinarmas Land, Bumi Serpong Damai, Duta Pertiwi, Indah Kiat Pulp & Paper dan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, serta pembangkit tenaga listrik, tambang batu bara, dan telekomunikasi melalui Smartfren Telecom. Perusahaan properti yang dimilikinya merupakan salah satu yang terbesar di Indonesia.
Eka Tjipta pernah masuk dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2006. Bahkan, dia pernah berada di peringkat orang terkaya kedua di Indonesia berdasarkan survei Globe Asia dan ketiga berdasarkan versi Forbes pada 2018, dengan kekayaan sebesar 8,6 miliar dolar AS atau jika dikonversi dengan kurs saat ini sekitar Rp124,2 triliun.
Konglomerat yang juga aktif di kegiatan filantropi ini meninggal pada 26 Januari 2019 di usia 98 tahun. Sebelum wafatnya, Eka Tjita telah menyerahkan tongkat estafet bisnisnya kepada anak-anaknya. Itulah Kisah Sukses Pendiri Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja.
Editor : Nursidik